Kalam : Seorang Muslim Harus Waspada,  7 Dosa Ini Menjadi Penghalang Masuk ke Surga

Kalam : Seorang Muslim Harus Waspada, 7 Dosa Ini Menjadi Penghalang Masuk ke Surga

Nasional | karawang.inews.id | Sabtu, 20 Januari 2024 - 15:31
share

JAKARTA , iNewsKarawang . id - Tentunya bagi seorang muslim sangat mendambakan kebahagiaan hidup di dunia sampai kepada kehidupan akhirat yang abadi, yakni masuk surga.

Namun sebatas keinginan masuk surga saja belum cukup, melainkan setiap orang harus berusaha dengan kesungguhan, dimulai sekarang dalam kehidupan di dunia ini.

Ustadz Fadly Gugul S.Ag, menyebut di antara usaha yang dapat dilakukan dalam kehidupan di dunia ini agar bisa masuk ke dalam surga adalah dilepaskan atau dibuangnya berbagai penghalang dan sebab tercegahnya menuju surga Allah Taala Yang Maha Luas rahmat-Nya.

"Sebab pengharaman bagi seseorang dari masuk surga benar-benar harus disingkirkan. Maka dosa-dosa yang kami akan sebutkan ini, harus diwaspadai dan ditinggalkan, karena sangat jelas akan menyebabkan diharamkannya surga pagi para pelakunya,"ujar dai yang berkhidmat di lembaga bimbingan islam ini.

Berikut Dosa-dosa yang Menjadi Penghalang Masuk ke Surga;

1. Dosa Syirik

Dosa Syirik kepada Allah Taala yaitu berkeyakinan, atau menganggap atau menjadikan selain Allah Subhanahu Wa Taala memiliki sifat-sifat ilahiyah (ketuhanan), ini merupakan syirik besar sehingga pelakunya dinyatakan kafir, keluar dari Islam alias murtad dan seandainya sebelum itu dia melakukan amal yang shaleh, maka terhapuslah nilai amalnya itu, dan sia-sia belaka.

Allah Taala berfirman;

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam, padahal Al Masih sendiri berkata: Hai bani israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga kepadanya, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolongpun (QS. Al Maidah/5: 72).

2. Dosa Bunuh Diri

Bunuh diri bagaimanapun caranya bukanlah solusi untuk menghadapi kemelut kehidupan dan bukan juga sebuah jalan pintas, perbuatan ini adalah dosa yang sangat besar dalam Islam, yang pelakunya mendapatkan ancaman terhalang dari surga.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

. :

Dahulu ada seorang lelaki yang terluka, ia putus asa lalu mengambil sebilah pisau dan memotong tangannya. Darahnya terus mengalir hingga ia mati. Allah Taala berfirman: Hambaku mendahuluiku dengan dirinya, maka aku haramkan baginya surga (HR. Bukhari, no. 3463, Muslim, no. 113).

3. Dosa Memutus Silaturahim (Tali Persaudaraan Keluarga)

Para ulama sepakat bahwa menyambung silaturahim, hubungan kekerabatan adalah wajib hukumnya. Maka siapa saja yang memutus tali persaudaraan (hubungan rahim) mendapatkan ancaman dari terhalangnya masuk surga.

Dari sahabat mulia Said bin Zaid radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,

Dan sesungguhnya rahim itu diambil dari nama Allah Ar Rahman, barangsiapa yang memutuskan hubungan rahim (kekerabatan), maka Allah Mengharamkan surga baginya. (HR. Ahmad, 1/ 190, no. 1651, Syaikh Syuaib Al Arnaut berkata, Isnad haditsnya shahih)

4. Dosa Mengambil Harta Orang Lain Tanpa Hak

Mengambil harta orang lain tanpa hak banyak macamnya, semisal mencuri, makan harta anak yatim, meminjam harta dengan niat tidak dikembalikan dan lainnya, semuanya mendapatkan ancaman dari terhalang masuk surga.

Dari sahabat mulia Abu Umamah radhiallahu anhu, Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

:

Barangsiapa yang mengambil harta saudaranya dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan masuk surga. Lalu ada seorang yang bertanya, Wahai Rasulullah, meskipun hanya sedikit? Beliau menjawab, Meskipun hanya sebatang kayu araak (kayu untuk siwak)." (HR. Muslim, 1/122)

5. Dosa Menisbatkan Diri Kepada Bukan Ayahnya

Agama Islam yang mulia ini selalu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Misalkan saja, seorang anak hanya boleh menisbatkan diri kepada ayah kandung yang sah secara pernikahan syari, sebaliknya yang mencari jalan selain ini, maka baginya ancaman besar.

Dari sahabat mulia Saad radhiallahu anhu, Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:


Barang siapa yang menisbatkan diri kepada selain ayah kandungnya (secara syari), sedangkan dia tahu bahwa ayah itu bukan ayahnya, maka haram baginya mendapatkan surga (HR. Bukhari, no. 6766)

6. Dosa Membunuh Kafir Muahad (non muslim yang memiliki akad perjanjian)

Kafir Muahad yakni orang yang memiliki perjanjian (terikat perjanjian damai, perjanjian dagang atau selainnya) dengan kaum Muslimin yang berada atau bertugas di negeri kaum Muslimin tidak boleh disakiti, selama mereka menjalankan kewajiban dan perjanjiannya. Membunuh mereka akan menghalangi dari masuk surga.

Dari Abu Bakrah radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,

Siapa yang membunuh kafir muahad tanpa haknya, maka Allah Taala mengharamkan surga baginya

(HR. Abu Daud, no. 2760, Ahmad, no. 20377 , dan lainnya, Isnadnya shahih menurut Syaikh Syuaib Al Arnaut)

7. Dosa Penguasa Berbuat Curang Kepada Rakyatnya

Dari Maqil Bin Yasar radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,

Tidaklah seorang penguasa (yang diberi amanah oleh Allah) yang memimpin bawahannya dari kaum muslimin, pada saat meninggal, ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allh mengharamkan surga atasnya. (HR. Bukhari, no. 7150 & Muslim, no. 142)

Perbuatan dosa ini mencakup semua orang yang mempunyai kriteria seperti tersebut dalam hadis. Yaitu Allah Taala memberinya wewenang untuk mengatur rakyat, baik itu kepemimpinan dalam skala besar (imamah uzhma; yaitu penguasa negara) ataupun dalam skala yang lebih kecil, semisal pemimpin perusahaan, kepala dusun, dll.

Syarat Aqidah

Aqidah kaum muslimin ahlus sunnah meyakini bahwa seorang muslim yang terjerumus dalam maksiat dan dosa besar, tidaklah keluar dari Islam (tidak kafir), akan tetapi dia adalah seorang muslim yang kurang keimanannya. Maka dia adalah seorang mukmin dengan keimanan yang ada dalam hatinya, namun dia adalah orang fasik dengan dosa besar yang ada pada dirinya.

Namun, semua itu harus memenuhi tiga syarat:

(1) dosa besar tersebut bukanlah dosa kemusyrikan atau kekafiran akbar;

(2) dia tidak meyakini halalnya perbuatan dosa tersebut; dan

(3) dia tidak melakukan pembatal Islam jenis yang lainnya.

Adapun urusan dia di akhirat, dia tergantung pada kehendak Allah Taala. Jika Allah Yang Maha Kuasa menghendaki, Allah Yang Maha Pengampun akan mengampuninya. Namun jika Allah Taala menghendaki, dia akan dihukum sampai bersih dari dosa-dosanya, kemudian dimasukkan ke dalam surga. Mereka inilah yang disebut mantan penghuni neraka oleh penduduk surga.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

:

Akan keluar dari neraka suatu kaum setelah mereka di bakar dalam neraka, kemudian mereka akan masuk ke dalam surga. Penduduk surga menamakan mereka dengan Jahannamiyyun {mantan penghuni neraka yang kemudian masuk surga} (HR. Bukhari, no. 6559).

Tidaklah kekal di neraka kecuali orang-orang yang kafir kepada Allah Taala atau berbuat kemusyrikan syirik akbar (syirik besar).

Topik Menarik