PU Bangun Jembatan Darurat di Agam, Konektivitas Sicincin–Bukittinggi Pulih Bertahap
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan jalan ruas Sicincin–Simpang Balingka di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) akan tersambung kembali pasca putus akibat banjir bandang dan longsor. Pembangunan jembatan darurat di titik Jembatan Malalak yang terputus di KM 74+800 tengah dirancang.
Dody mengatakan pemulihan konektivitas pascabencana menjadi prioritas utama pemerintah, khususnya di wilayah Sumbar yang memiliki peran strategis sebagai penghubung antardaerah.
"Kementerian PU terus berusaha agar akses ini kembali fungsional secepat mungkin. Jalan dan jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik," kata Menteri Dody dalam keterangannya, Minggu (21/12/2025).
Menurut dia, Jembatan Malalak yang terputus akibat terjangan banjir bandang di Sungai Batang Aia Malalak rencananya akan ditangani dengan pembangunan jembatan darurat tipe armco (bailey) yang saat ini sedang dalam proses pengiriman dari Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Jembatan itu diperkirakan tiba di lokasi pada Senin (22/12/2025).
Pemasangan jembatan darurat diperkirakan membutuhkan waktu paling lama 2 minggu dan dapat dilewati pada awal Januari 2026. Jembatan darurat diharapkan dapat segera mengembalikan akses dasar masyarakat sembari menunggu penanganan permanen.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 BPJN Sumbar Rio Andika menjelaskan penanganan difokuskan pada titik kritis jembatan dan longsoran di sekitarnya.
"Saat ini sedang dilakukan penanganan pasca longsor di KM 74+800 ruas Sicincin–Malalak. Lokasi ini merupakan jembatan yang terputus akibat banjir bandang dan ditargetkan dapat kembali fungsional dalam waktu sekitar maksimal dua minggu dengan pembangunan jembatan darurat Armco," ujar Rio.
Selain jembatan putus, delapan titik ruas Sicincin–Malalak juga terdampak longsor. Meteriel longsor menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 4 kilometer pada segmen KM 78 hingga KM 82.
Akses dari arah Bukittinggi saat ini terputus hingga KM 85, sementara dari arah Malalak hanya dapat dilalui sampai KM 78.
Dari hasil pendataan sementara tercatat longsor dan jalan putus berdampak pada 9 titik jalan provinsi dan 5 titik jalan kabupaten di Kabupaten Agam. Ruas Sicincin–Bukittinggi melalui Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam memiliki peran vital sebagai jalur alternatif penghubung antara Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, dan Kota Padang, selain melalui Jalan Nasional Padang-Bukittinggi via ruas Lembah Anai.
Jalan provinsi ini juga menjadi akses penting bagi mobilitas masyarakat, distribusi hasil pertanian, dan kegiatan ekonomi lokal. Jalur Malalak dikenal sebagai jalan tembus Bukittinggi yang dibuka sejak 2014 dan menjadi salah satu urat nadi konektivitas di Sumbar.










