Kemenhut Lanjutkan Operasi Pascabencana Sumatra, Bersihkan Rumah hingga Fasum
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terus melanjutkan Operasi Perbantuan Pascabencana hingga hari ke-18 di sejumlah wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Perbantuan kini difokuskan pada pembersihan fasilitas umum dan rumah warga, serta dukungan layanan dasar bagi masyarakat terdampak.
Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Sumatra, Ferdian menyampaikan, operasi perbantuan ini bersinergi dengan para pemangku kepentingan daerah.
“Sejak hari pertama hingga hari ke-18 ini, Manggala Agni (satuan khusus Kemenhut) kami kerahkan tidak hanya untuk pembersihan pascabanjir, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari penyediaan air bersih hingga bantuan logistik,” kata Ferdian, Sabtu (20/12/2025).
Gara-Gara Konser Musik, Mauricio Souza Kecewa Berat Persija Jakarta Belum Bisa Main di JIS
Di Aceh, personel Manggala Agni Daops Labuan Batu melaksanakan pembersihan pascabanjir di Kantor Resort BKSDA Aceh di Langsa serta mengikuti pemeriksaan kesehatan. Sementara itu, Daops Sibolangit bersama tim TNGL melakukan pembersihan di SMA Negeri 1 Tenggulun dan TK Ananda Desa Tualang Tukul, sekaligus menyalurkan suplai air bersih bagi masyarakat di Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang.
Di Sumbar, Manggala Agni Daops Rengat dan Siak melanjutkan pembersihan drainase, fasilitas umum, dan rumah warga di kawasan Griya Permata II Tabiang Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Hari ini menjadi hari terakhir operasi di lokasi tersebut, yang ditutup dengan pamitan kepada masyarakat setempat.
Sementara itu, di Sumut, Manggala Agni Daops Pematangsiantar membersihkan rumah warga di Parsingkaman, Desa Pagaran Lambung I, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara, sekaligus mendistribusikan bantuan dari Panitia Natal Kemenhut dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Balai Dalkarhut Sumatra.
Ke depan, kata dia, Kemenhut berkomitmen melakukan langkah korektif pascabencana melalui rekonstruksi kawasan hutan yang berpotensi bencana serta rehabilitasi wilayah terdampak di Aceh, Sumut dan Sumbar.
"Sesuai tugas dan kewenangannya, Kemenhut akan memfokuskan upaya pada penghijauan lahan kritis serta penindakan tegas terhadap perusakan hutan guna memulihkan fungsi ekologis dan menekan risiko bencana serupa di masa mendatang," ujarnya.
Diketahui, pada 17-18 Desember 2025, Kemenhut juga menggelar aksi Rimbawan Peduli di Provinsi Sumut dan Sumbar. Kegiatan ini meliputi layanan medis bagi personel Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Manggala Agni di Besitang, serta pelayanan kesehatan dan bantuan logistik sembako bagi masyarakat di Kabupaten Agam.
Selain itu, Kemenhut menyalurkan bantuan pipanisasi dan toren air untuk memulihkan akses air bersih bagi masyarakat terdampak. Di Aceh, Kemenhut melalui BKSDA Aceh turut memobilisasi bantuan logistik ke Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur.
Upaya pemenuhan kebutuhan air bersih juga terus dikejar. Di Aceh Tamiang, realisasi pembangunan sumur bor telah mencapai 4 dari target 10 unit. Sementara di Kabupaten Agam, Sumbar, pemenuhan air bersih telah terealisasi di 4 dari 16 nagari.










