Jet Tempur F-16 Thailand Gentayangan di Langit Kamboja, Phnom Penh Protes Singgung Piagam PBB
PHNOM PENH, iNews.id - Ketegangan militer antara Thailand dan Kamboja kian memanas. Pemerintah Kamboja melayangkan protes keras atas pengerahan jet tempur F-16 Thailand yang memasuki wilayah udara Kamboja hingga puluhan kilometer ke daerah terdalam, memicu ketakutan warga sipil dan gelombang pengungsian besar-besaran.
Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kamboja mengecam keras penggunaan kekuatan udara oleh militer Thailand. Phnom Penh menilai aksi tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional.
“Tindakan ini merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja, melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta mengabaikan Piagam ASEAN dan semangat Komunitas ASEAN,” demikian pernyataan resmi Kemlu Kamboja, dikutip dari Khmer Times, Kamis (18/12/2025).
Menurut Kamboja, pengerahan jet tempur F-16 ke wilayah udaranya merupakan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan sama sekali tidak dapat dibenarkan.
Serangan udara Thailand bahkan dilaporkan menembus hingga sekitar 80-90 kilometer dari garis perbatasan.
Akibat serangan tersebut, Kamboja menyebut jatuhnya korban jiwa dari kalangan warga sipil, lebih dari 400.000 orang terpaksa mengungsi, serta kerusakan infrastruktur yang meluas. Bangunan-bangunan budaya turut terdampak, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO Kuil Preah Vihear.
“Serangan ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional, khususnya perlindungan warga sipil dan warisan budaya,” tegas kata kemlu.
Phnom Penh mendesak Thailand segera menghentikan agresi militer dan kembali ke jalur dialog damai, termasuk perundingan untuk penetapan batas wilayah guna mencegah konflik berulang.




