Ngeri! Detik-Detik Jet Tempur F-16 Thailand Hancurkan Hotel Kamboja
JAKARTA, iNews.id - Surat kabar Khmer Times merilis video detik-detik serangan jet tempur F-16 Thailand terhadap hotel dan kasino wilayah Thamma Da, Kamboja, Sabtu (13/12/2025). Disebutkan, serangan terjadi pada pukul 05.55 waktu setempat, saat langit baru terang.
Video yang dirilis Khemer Times menunjukkan, dua jet tempur F-16 Thailand terbang sangat rendah, di atas hotel mewah tersebut sambil menjatuhkan bom.
Ledakan disertai bola api yang membubung ke langit dan asap hitam, disertai muntahan material yang terbang di sekitarnya.
Serangan merusak bagian atap hotel yang juga terdapat kasino tersebut.
Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) sebelumnya menjelaskan alasan di balik serangan udara yang menghancurkan sejumlah kasino di Kamboja. Thailand menuding kasino-kasino tersebut dijadikan sebagai pusat pendanaan perang serta komando operasi militer Kamboja.
Juru Bicara RTAF Jackkrit Thammavichai menyebut, target yang dihantam merupakan pusat komando drone serta jalur logistik yang menopang serangan Kamboja ke wilayah Thailand.
“Operasi ini dirancang untuk melumpuhkan kemampuan tempur musuh dan menghancurkan struktur dukungan keuangan Kamboja,” kata Jackkrit.
Kasino Disebut Sumber Dana Perang
RTAF secara terbuka menuding kasino-kasino tersebut dijalankan beberapa pengusaha Kamboja termasuk keluarga Presiden Senat Kamboja sekaligus mantan Perdana Menteri, Hun Sen. Thailand menyatakan penghancuran kasino merupakan upaya memutus sumber dana utama yang digunakan untuk membiayai perang.
“Menghancurkan sumber penghasilan Hun Sen,” demikian pernyataan resmi RTAF.
Sejumlah jet tempur, termasuk F-16 dan Gripen, dikerahkan untuk menggempur kasino serta fasilitas pendukung yang diidentifikasi sebagai target militer strategis.
Strategi militer Thailand tidak berhenti pada satu atau dua lokasi. RTAF menyebut lebih dari 160 kasino dan kompleks komersial di sepanjang perbatasan telah diubah menjadi pusat komando, gudang senjata, hingga basis kejahatan transnasional.
Struktur tersebut diduga terlibat dalam penipuan lintas negara, perdagangan manusia, dan aktivitas kriminal lainnya, yang kini berfungsi ganda sebagai pusat operasi drone dan komando militer.




