DPR Minta BRIN dan Kampus Mitigasi Bencana Lewat Riset: Mestinya Deteksi dari Awal

DPR Minta BRIN dan Kampus Mitigasi Bencana Lewat Riset: Mestinya Deteksi dari Awal

Terkini | inews | Jum'at, 12 Desember 2025 - 21:31
share

JAKARTA, iNews.id - Komisi X DPR mengusulkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta perguruan tinggi untuk mengubah pendekatan penanganan bencana di sektor pendidikan dari responsif menjadi preventif. Anggota Komisi X DPR Bonnie Triyana menekankan perlunya pendekatan penanganan bencana dari yang bersifat reaktif menjadi lebih preventif dan berbasis mitigasi jangka panjang.

Dia menyebut Indonesia sebagai supermarket bencana, sehingga perlu adanya kesiapsiagaan yang dibangun dari riset, teknologi, dan keberanian akademisi.

"Untuk itu, peran BRIN sebagai koordinator riset nasional sangat krusial," kata Bonnie dalam keterangannya, Jumat (12/12/2025).

Bonnie merekomendasikan BRIN segera memimpin penyusunan peta risiko bencana dinamis yang mengintegrasikan data satelit, sejarah bencana dan proyeksi iklim. Peta ini harus dapat diakses oleh pemerintah daerah dan masyarakat.

"Riset tidak boleh berhenti di jurnal. Harus ada mekanisme yang menjembatani temuan peneliti BRIN dan kampus menjadi bahan ajar praktis di sekolah dan materi sosialisasi untuk masyarakat," ujarnya.

“Mestinya kita lihat ke depan sekarang penanggulangan sudah banyak, saya juga mengapresiasi tindakan cepat dari community scientist, juga BRIN, terhadap penanggulangan bencana ini. Ke depan, kita bisa meningkatkan lagi kewaspadaan kita, kemudian mitigasinya,” lanjut dia.

Legislator Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) ini mencontohkan praktik di negara lain yang memanfaatkan arsip visual dan data historis untuk memetakan risiko, suatu pendekatan yang dinilai relevan untuk diterapkan BRIN dan peneliti di Indonesia.

Lebih jauh, Bonnie menyinggung pemanfaatan teknologi seperti citra satelit dan drone yang mestinya mampu mengidentifikasi kerusakan lingkungan sejak dini. Dia menilai, dengan sistem pengawasan yang optimal dari hasil riset dan inovasi, potensi bencana besar dapat dihindari.

“Mestinya kan terdeteksi dari awal, sehingga banjir yang menyebabkan korban jiwa yang sangat besar ini kita bisa hindari,” katanya.

Dalam konteks pemulihan pascabencana di sektor pendidikan, Bonnie juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang menyeluruh. Dia mempertanyakan skema bantuan yang dinilai belum mencakup seluruh tenaga kependidikan di perguruan tinggi, seperti pustakawan dan laboran, yang juga berpotensi terdampak.

Topik Menarik