10 Anak Polisi Korban KKB Papua Diberi Tabungan Pendidikan Rp45 Juta
JAYAPURA, iNews.id - Polri memberikan tabungan pendidikan Rp45 juta kepada 10 anak yang kehilangan orang tua akibat tindakan kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Bantuan ini diserahkan langsung Wakapolri Komjen Pol Prof Dr Dedi Prasetyo sebagai bentuk nyata kepedulian institusi terhadap masa depan keluarga korban, Selasa (9/12)
Penyerahan bantuan berlangsung penuh haru dan menjadi simbol tanggung jawab moral Kepolisian terhadap putra-putri anggota Polri maupun masyarakat yang menjadi korban aksi brutal KKB. Setiap anak menerima tabungan pendidikan senilai Rp45 juta yang dipastikan digunakan untuk membantu keberlanjutan pendidikan mereka.
Daftar Anak-Anak Korban KKB Penerima Tabungan Pendidikan:
- Afiqoh Naira (anak Alm Bripka Arief Maulana)
- Al Ghazali (anak Alm Bripka Arief Maulana)
- Raesha Sabhira (anak Alm Brigpol Try Yudha)
- Kanesya Anendya (anak Alm Brigpol Try Yudha)
- Arman Yafeth Kbarek (anak Bripka Sinthoin RO Kbarek)
- Mario Hengkris Kbarek (anak Bripka Sinthoin RO Kbarek)
- Gloroia Rosminc Kbarek (anak Bripka Sinthoin RO Kbarek)
- Richard Yusuf Kbarek (anak Bripka Sinthoin RO Kbarek)
- Elie Yohanes RK Pumbouwi (anak Alm Lefinus Angel Ayomi)
- Suserewani Rosalina Pumbouwi (anak Alm Lefinus Angel Ayomi)
Wakapolri Komjen Dedi menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud komitmen institusi dalam menjaga amanah bagi anak-anak para pahlawan yang gugur.
“Anak-anak ini adalah amanah. Pengorbanan orang tua mereka tidak akan pernah kami lupakan. Polri memastikan masa depan mereka tetap terjaga,” ujar Komjen Dedi.
Menurutnya, Polri hadir bukan sekadar sebagai penegak hukum, melainkan keluarga besar yang saling menguatkan agar keluarga korban tidak merasa sendiri dalam menghadapi masa depan.
“Negara tidak pernah meninggalkan mereka. Polri akan terus mendampingi, membantu, dan memastikan mereka tetap mendapatkan hak mereka untuk tumbuh, belajar, dan bermimpi,” ucapnya.
Selain bantuan materi, Polri juga memberikan perhatian jangka panjang melalui pendampingan psikologis dan sosial. Langkah ini dilakukan untuk memastikan anak-anak korban dapat pulih, tetap kuat, dan menjalani masa depan dengan optimisme.
“Kami ingin anak-anak ini tetap kuat. Mereka harus tahu bahwa Polri ada bersama mereka, hari ini dan ke depan. Ini bagian dari kewajiban kami menjaga keluarga besar Polri,” ujar Komjen Dedi.
Bantuan ini sekaligus menjadi simbol kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan dukungan bagi keluarga para pahlawan yang gugur akibat serangan KKB di Papua.










