Manfaat Energi Surya Dorong Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi di Sektor Industri

Manfaat Energi Surya Dorong Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi di Sektor Industri

Terkini | inews | Rabu, 10 Desember 2025 - 09:00
share

JAKARTA, iNews.id - Kebutuhan energi di sektor industri terus meningkat seiring pertumbuhan produksi, ekspansi pabrik, dan meningkatnya tuntutan efisiensi operasional.

Di saat yang sama, tekanan global untuk menekan emisi karbon mendorong banyak perusahaan mencari sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan. Energi surya menjadi salah satu solusi yang paling cepat berkembang, sejalan dengan arah kebijakan transisi energi bersih di tingkat global maupun nasional.

Sebagai pionir solusi energi surya untuk sektor industri, SUN Energy mendukung adopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai fasilitas manufaktur di Indonesia untuk membantu perusahaan meningkatkan efisiensi energi sekaligus memperkuat strategi keberlanjutan.

1. Efisiensi Biaya Energi Jangka Panjang

Sektor industri merupakan konsumen listrik terbesar di Indonesia, dengan porsi pemakaian mencapai sekitar 30 persen dari total kebutuhan nasional. Meningkatnya kebutuhan produksi membuat perusahaan harus mencari sumber energi yang lebih efisien dan dapat mengurangi beban biaya operasional jangka panjang.

Energi surya menjadi salah satu pilihan utama karena dapat langsung menggantikan sebagian pasokan listrik dari jaringan nasional pada jam-jam puncak siang hari.

PLTS mampu menekan pengeluaran listrik industri sebesar 30-40 persen, bergantung pada kapasitas sistem dan pola konsumsi energi perusahaan. Selain itu, sistem PLTS memiliki umur operasional hingga 25 tahun dengan biaya perawatan minimal.

Kombinasi ini menjadikan energi surya sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi dan menjaga daya saing industri.

2. Mendorong Dekarbonisasi dan Daya Saing Industri Global

Perubahan iklim kini menjadi faktor penting dalam arus perdagangan dan investasi internasional. Perusahaan dengan jejak karbon rendah memiliki posisi lebih kuat untuk menarik investor, terutama yang berfokus pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Menurut survei IFM Investors, 69 persen investor global percaya bahwa transisi energi bersih tidak dapat dihindari, dan 70 persen menjadikan keberlanjutan sebagai faktor utama dalam strategi investasi mereka.

Dengan demikian, penerapan PLTS bukan hanya upaya efisiensi, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat reputasi perusahaan di mata investor global.

Tekanan Kebijakan Luar Negeri terhadap Produk Karbon Tinggi

Uni Eropa akan menerapkan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) pada 2026 untuk mengenakan biaya tambahan pada produk dengan emisi tinggi. Jepang dan Amerika Serikat juga tengah mempertimbangkan kebijakan serupa.

Industri yang memanfaatkan energi surya memiliki peluang lebih besar untuk memenuhi standar green supply chain dan mempertahankan daya saing ekspor.

Energi Surya dan Pembiayaan Hijau

Tren pembiayaan berkelanjutan semakin meningkat. Laporan Investor Agenda (2024) mencatat lebih dari 230 investor global telah menyusun rencana aksi transisi iklim. Perusahaan yang mengintegrasikan PLTS lebih mudah memenuhi kriteria pembiayaan hijau karena memiliki data emisi yang terukur dan kredibel.

3. Mempermudah Kepatuhan Regulasi Pelaporan Emisi

Komitmen Indonesia menuju industri rendah karbon kini diwujudkan melalui kebijakan konkret. Kementerian Perindustrian telah menerbitkan Surat Edaran Menperin No. 2/2025, yang mewajibkan seluruh perusahaan industri melaporkan data emisi gas rumah kaca melalui portal Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Kebijakan ini menjadi dasar konsolidasi data emisi nasional sekaligus mendorong praktik industri yang lebih transparan.

Dengan memanfaatkan energi surya pada jam operasional siang hari, perusahaan dapat mengurangi emisi dari penggunaan listrik konvensional secara signifikan.

Pengurangan emisi ini dapat dihitung secara jelas, sehingga memudahkan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pelaporan kepada pemerintah serta melaporkan kinerja keberlanjutan kepada investor dan mitra global.

Melalui dukungan solusi energi surya terintegrasi dari SUN Energy, industri di Indonesia dapat mempercepat langkah menuju operasi rendah karbon, menekan biaya energi, dan memperkuat posisi dalam rantai pasok hijau global.

Topik Menarik