Update Perang Thailand-Kamboja: Korban Tewas dan Luka dari Kedua Pihak
BANGKOK, iNews.id - Jumlah korban tewas dan luka akibat perang Thailand dan Kamboja di perbatasan kedua negara terus bertambah. Hingga Selasa (9/12/2025) malam, 13 orang tewas dari kedua pihak, baik kalangan militer maupun sipil.
Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan sembilan warga sipil tewas dan 20 lainnya luka sejak perang besar berlangsung pada Senin (8/12/2025). Sementara militer Thailand menyatakan, empat tentaranya tewas dan 68 lainnya luka-luka.
Angka korban tewas masih di bawah perang 5 hari pada Juli lalu yang menewaskan 48 orang di kedua pihak, namun eskalasi masih akan meningkat setelah Thailand menutup pintu negosiasi dan gencatan senjata.
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul bahkan telah menarik diri secara sepihak dari Deklarasi Damai yang diteken pada 26 Oktober lalu, disaksikan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden AS Donald Trump.
Pertempuran besar Thailand dan Kamboja pecah sejak Senin dini hari, memaksa ratusan ribu orang di kedua negara meninggalkan rumah mereka.
Anutin menegaskan, belum ada komunikasi dengan pemimpin Kamboja mengenai kemungkinan negosiasi tanpa melibatkan pihak ketiga, sehingga pertempuran akan terus berlanjut.
“Kita harus melakukan apa yang harus dilakukan. Pemerintah akan mendukung semua jenis operasi militer seperti yang direncanakan sebelumnya,” katanya.
Militer Thailand menyebut Kamboja menyerang wilayah menggunakan roket artileri dan drone pada Selasa (9/12/2025).
Sementara itu mantan Perdana Menteri Kamboja yang juga pemimpin Senat, Hun Sen, mengklaim militernya berusaha menahan diri untuk tidak menembak pasukan Thailand, namun tak bisa terus menerus berdiam diri karena serangan terus terjadi.
“Kamboja menginginkan perdamaian, tapi Kamboja terpaksa melawan untuk mempertahankan wilayahnya,” kata Hun Sen.










