Kemendagri Dorong Pemda Terus Berinovasi Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan lompatan besar dalam berinovasi. Hal ini dikarenakan dinamika pembangunan daerah yang semakin cepat, tekanan global, serta tingginya harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo saat membuka Seminar Internasional Inovasi Daerah dalam rangkaian Innovation Government Award (IGA) 2025 di Jakarta.
Yusharto menekankan, pemda memiliki payung hukum yang kuat untuk berkreasi. Dalam konteks ini, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 telah memberikan ruang yang luas bagi Pemda untuk menghadirkan model tata kelola yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik unik di wilayahnya masing-masing.
"Seminar ini kami selenggarakan dengan harapan dapat menjadi ruang pembelajaran bersama, untuk menggali praktik terbaik dari berbagai negara dan daerah," ungkap Yusharto, Selasa (9/12/2025).
Dia juga menegaskan bahwa kolaborasi multisektor meliputi pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media adalah fondasi utama bagi penguatan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
“Ddinamika pembangunan daerah yang semakin cepat, tekanan global, serta tingginya harapan masyarakat terhadap pelayanan publik menuntut pemerintah daerah melakukan lompatan besar dalam inovasi,” katanya.
Dalam konteks tersebut,kata dia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 memberikan ruang luas bagi pemerintah daerah untuk berkreasi dan menghadirkan model tata kelola yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik di wilayahnya.
Meski demikian, Yusharto tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang masih dihadapi sejumlah daerah, seperti keterbatasan kapasitas kelembagaan, pendanaan, hingga koordinasi lintas sektor.
Karena itu, BSKDN terus mendorong penguatan ekosistem inovasi melalui pembinaan, sosialisasi, dan asistensi kepada daerah dengan nilai indeks inovasi yang rendah maupun stagnan.
"Kami bersama kementerian dan lembaga pemerintah dan non pemerintah terus menekankan pentingnya sinkronisasi dalam pembinaan inovasi, begitu pun terkait mereplikasi praktik baik dari daerah lain," katanya.
Yusharto menjelaskan, Seminar Internasional IGA 2025 menghadirkan enam sub-tema strategis, mulai dari transformasi digital, inovasi berbasis masyarakat, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), pengendalian inflasi, pembangunan ekosistem inovasi lokal global, hingga inovasi tata kelola perkotaan.
Forum ini diharapkan menjadi ruang pembelajaran lintas negara dan lintas daerah untuk melahirkan ide-ide segar serta rencana kolaboratif dalam memperkuat daya saing daerah.
Yusharto juga mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan forum ini sebagai ruang diskusi dan kolaborasi. “Saya mengajak seluruh peserta untuk aktif mengikuti seluruh rangkaian diskusi, bertanya, berbagi pengalaman, dan membangun jejaring. Inovasi tidak lahir dari satu pemikiran, tetapi dari kolaborasi," katanya.
Seminar tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Kepala DPMPTSP DKI Jakarta Her Hermawanto, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Bupati Minahasa Utara Joune JE Ganda.










