Penjelasan Pakar, Mengapa Gempa M7,5 di Jepang Bisa Picu Guncangan Lebih Besar

Penjelasan Pakar, Mengapa Gempa M7,5 di Jepang Bisa Picu Guncangan Lebih Besar

Terkini | inews | Selasa, 9 Desember 2025 - 13:59
share

TOKYO, iNews.id - Gempa bumi bermagnitudo 7,5 yang mengguncang lepas pantai Prefektur Aomori pada Senin (8/12/2025) malam tidak hanya menyebabkan tsunami kecil setinggi 70 sentimeter di wilayah Aomori dan Hokkaido, tetapi juga memicu kekhawatiran serius di kalangan pakar seismologi Jepang. 

Para ahli memperingatkan, rangkaian aktivitas tektonik setelah guncangan utama dapat menghasilkan gempa susulan yang justru lebih besar.

Mengapa Gempa Ini Berpotensi Memicu Guncangan Lebih Besar?

Menurut para peneliti, gempa M7,5 tersebut terjadi di kedalaman menengah sekitar 54 kilometer dan berada di zona pertemuan lempeng yang sangat aktif. Kondisi ini membuat pergerakan tektonik di wilayah tersebut menjadi rumit dan rentan terhadap perubahan tekanan mendadak.

Profesor Yoshihiro Hiramatsu dari Universitas Kanazawa menjelaskan, gempa terbaru ini muncul dari segmen lempeng yang belum pecah saat gempa raksasa Tohoku M9,0 pada 2011. Artinya, masih ada bagian zona subduksi yang menyimpan energi besar dan belum melepaskan tekanan sejak peristiwa 14 tahun lalu.

“Melihat kedalaman sumber dan sudut patahannya, gempa ini berasal dari batas lempeng tempat sisi lautan menunjam ke bawah sisi daratan Jepang,” ujarnya. 

Dia menambahkan wilayah tersebut memiliki riwayat gempa besar, termasuk peristiwa M8 di lepas pantai Tokachi pada 1968.

Karena segmen yang aktif saat ini berada tepat di utara zona patahan 2011, tekanan tektonik di area itu bisa berubah drastis setelah gempa pada Senin malam. Perubahan tekanan itulah yang dapat memicu gempa susulan yang bahkan lebih kuat.

Zona Subduksi: Sumber Energi Tektonik Raksasa

Pakar lain, Profesor Takuya Nishimura dari Universitas Kyoto, menegaskan gempa ini jelas merupakan gempa zona subduksi, yaitu jenis gempa paling berbahaya karena terjadi di area pertemuan dua lempeng besar.

Dia menjelaskan meskipun pusat gempa berada relatif jauh di bawah permukaan, posisinya yang dekat daratan menyebabkan guncangan di permukaan terasa kuat. Dalam sistem subduksi, setiap pergeseran kecil pada lempeng dapat memicu penyesuaian besar di segmen lainnya.

“Gempa seperti ini bisa mengacaukan keseimbangan tekanan tanah. Jika tekanan yang tersisa signifikan, kemungkinan terjadinya gempa lebih besar tetap ada,” ujarnya.

Sejarah yang Menguatkan Kekhawatiran

Wilayah Tohoku-Hokkaido memiliki catatan gempa besar berkekuatan M8 atau lebih. Aktivitas tektonik dari masa lalu itu menunjukkan bahwa zona ini memang menyimpan energi besar yang dapat dilepaskan kapan saja ketika terjadi gangguan baru.

Gempa M7,5 pada Senin malam diduga telah menggeser sebagian tekanan tersebut. Inilah yang membuat para ahli menekankan pentingnya kewaspadaan penuh beberapa hari hingga beberapa minggu ke depan.

Topik Menarik