Panas! Thailand Tak Akui Lagi Deklarasi Damai dengan Kamboja

Panas! Thailand Tak Akui Lagi Deklarasi Damai dengan Kamboja

Terkini | inews | Selasa, 9 Desember 2025 - 10:09
share

BANGKOK, iNews.id - Hubungan Thailand dan Kamboja kembali memasuki fase paling tegang setelah Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul secara terbuka menyatakan bahwa Deklarasi Damai yang sebelumnya diteken bersama Kamboja “batal demi hukum”.

Thailand menuduh Kamboja melanggar gencatan senjata lebih dulu dengan menyerang Pangkalan Udara Anupong, menewaskan seorang tentara.

Keputusan itu sekaligus menandai sikap terbaru Bangkok yang tak lagi mengakui deklarasi perdamaian maupun seluruh mekanisme negosiasi yang pernah difasilitasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Langkah keras Thailand ini membuat situasi konflik di perbatasan kedua negara memasuki babak baru yang lebih berbahaya.

Thailand: Deklarasi Damai Tak Berlaku Lagi

Di sisi lain, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul menyatakan bahwa Deklarasi Damai tersebut tidak lagi diakui oleh pemerintah Thailand.
Ia sekaligus mengumumkan penghentian total seluruh jalur negosiasi dengan Phnom Penh.

Bukan hanya itu, Anutin juga menyatakan bahwa Thailand tak lagi mengakui peran Donald Trump maupun Anwar Ibrahim sebagai mediator. Menurutnya, konflik ini murni urusan bilateral Thailand-Kamboja dan tidak memerlukan campur tangan pihak manapun.

Anutin bahkan menepis ancaman Trump terkait kemungkinan sanksi tarif dari Amerika Serikat, menegaskan bahwa Thailand akan mengambil keputusan sesuai kepentingan nasionalnya.

Konflik Berpotensi Meluas

Dengan Thailand secara resmi menolak kembali ke deklarasi damai, peluang bagi dimulainya kembali proses negosiasi menjadi semakin kecil. Pengamat menilai situasi ini dapat memicu eskalasi militer lanjutan jika tidak ada mekanisme baru yang dibentuk.

Sementara itu, Kamboja tetap menyatakan komitmen pada jalur diplomasi, namun keputusan Thailand keluar dari kesepakatan damai membuat masa depan perdamaian kawasan kini berada dalam ketidakpastian.

Topik Menarik