Kapolda Lampung Turun Langsung Cek Ribuan Kayu Gelondongan Terdampar di Pesisir Barat
PESISIR BARAT, iNews.id - Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf turun langsung mengecek ribuan kayu gelondongan yang terdampar di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Minggu (7/12/2025). Kayu yang rata-rata berdiameter kurang lebih 2 meter ini merupakan muatan kapal tongkang yang kandas.
Kedatangan Kapolda ke lokasi untuk memastikan penanganan kasus ini berjalan serius dan transparan. Fokus utamanya memonitor aktivitas kapal serta memastikan asal-usul muatan kayu yang diduga berkaitan dengan praktik illegal logging.
Di lokasi, petugas menemukan banyak gelondongan kayu berukuran besar, sebagian di antaranya dilengkapi stiker barcode kuning. Stiker tersebut mencantumkan kop 'Kementerian Kehutanan Republik Indonesia' dan nama sebuah perusahaan, nomor seri, serta logo lingkaran centang bergambar daun bertuliskan SVLK INDONESIA.
Terkait hal itu, aparat kepolisian menggandeng kementerian teknis untuk memverifikasi legalitas dokumen yang menyertai pengiriman kayu tersebut.
Terminal 1C Bandara Soetta Beroperasi Penuh 12 November, Kapasitas Tembus 10 juta Penumpang
"Kami kerja sama dengan pihak Kementerian Kehutanan untuk mengecek dokumen-dokumen yang mereka miliki disampaikan kepada kita apakah betul teregistrasi di sana atau tidak. Nanti hasilnya akan kita sampaikan," ujar Kapolda dalam video dikutip Selasa (9/12/2025).
Kapolda menegaskan pentingnya penegakan hukum tegas terhadap kejahatan lingkungan, termasuk dugaan penyalahgunaan dokumen dan jalur distribusi hasil hutan.
"Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan harus tegas. Jalur distribusi hasil hutan harus diawasi ketat," katanya dalam unggahan akun official Polda Lampung @humas_poldalampung.
Dalam pengecekan jalur perairan ini, Kapolda didampingi Dir Krimsus Kombes Pol Deri Agung Wijaya dan Dir Polair Kombes Pol Bobby Pa’laudin Tambunan. Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana juga berada di lapangan untuk mengoordinasikan langkah-langkah penanganan di wilayah hukum setempat.
Sebelumnya, publik dibuat heboh oleh video viral yang memperlihatkan ribuan kayu gelondongan terdampar di Pantai Tanjung Setia. Dalam rekaman itu tampak gelondongan kayu berdiameter kurang lebih 2 meter berserakan di sepanjang garis pantai, sementara kapal tongkang yang mengangkut kayu terlihat tidak jauh dari bibir pantai.
Belakangan diketahui, ribuan kayu ukuran besar ini dibawa dari Sumatra Barat. Muatan tersebut terdiri atas kayu meranti merah, meranti putih, dan kruing dengan total volume mencapai 4.800 kubik, sebelum kapal tongkang yang mengangkutnya kandas akibat tali pengikat diduga terlilit karena angin kencang dan gelombang tinggi.
Kandasnya kapal menyebabkan ribuan batang kayu terempas ke pantai dan menumpuk di jalur perahu nelayan bersandar. Kondisi ini bukan hanya mengganggu aktivitas nelayan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan publik mengenai tata kelola distribusi hasil hutan.
Saat ini kapal dan seluruh muatan kayu masih berada di lokasi kejadian. Polres Pesisir Barat dan Direktorat Polair telah meminta keterangan tiga anak buah kapal (ABK) untuk menyelidiki penyebab insiden, sementara Bareskrim Polri juga sudah turun tangan menangani kasus ini.
Proses penanganan lanjutan masih menunggu koordinasi dengan otoritas terkait, termasuk Kementerian Kehutanan dan instansi teknis lain. Seluruh kayu yang terdampar, termasuk ribuan kayu gelondongan terdampar di Pantai Tanjung Setia, kini diawasi ketat untuk kepentingan penyelidikan menyeluruh.










