Serangan Jet Tempur F-16 Thailand Bikin Warga Kamboja Panik, Anak-Anak Sekolah Berlarian

Serangan Jet Tempur F-16 Thailand Bikin Warga Kamboja Panik, Anak-Anak Sekolah Berlarian

Berita Utama | inews | Senin, 8 Desember 2025 - 14:57
share

BANGKOK, iNews.id - Thailand melancarkan serangan udara ke wilayah Kamboja, Senin (8/12/2025). Serangan menggunakan jet tempur F-16 itu memicu kepanikan warga Kamboja di kota-kota perbatasan.

Juru bicara militer Thailand, Winthai Suvaree, mengatakan pihaknya menyerang target militer di beberapa wilayah guna menekan serangan artileri Kamboja. Belum diketahui apakah serangan udara Thailand ke Kamboja, menimbulkan korban atau tidak. Namun Winthai memastikan serangan artileri Kamboja menewaskan seorang tentara Thailand dan melukai empat lainnya.

Kementerian Pendidikan Kamboja menyatakan beberapa sekolah di sepanjang perbatasan diliburkan pada Senin. 

Foto dan video yang beredar di Facebook menunjukkan para siswa berlarian keluar kelas menuju orang tua mereka. Beberapa mengendarai sepeda motor, sementara yang lain terlihat berjalan kali sambil berlarian atau tergesa-gesa.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengatakan Thailand menyerang pasukannya terlebih dulu. Kamboja tidak membalas serangan pertama Thailand pada Senin dini hari.

"Kamboja mendesak Thailand segera menghentikan semua aktivitas permusuhan yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan," ujarnya.

Gencatan senjata yang ditengahi Malaysia dan Amerika Serikat (AS) mengakhiri pertempuran 5 hari pada Juli. Puncaknya pemimpin kedua negara meneken deklarasi damai pada akhir Oktober lalu disaksikan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden AS Donald Trump. 

Namun sejak itu Thailand dan Kamboja terlibat beberapa kali konflik bersenjata di perbatasan dan yang terbesar berlangsung hari ini.

Bulan lalu pasukan Thailand luka akibat terkena ranjau darat yang dipasang militer Kamboja. Thailand pun mengumumkan penangguhan implementasi perjanjian damai tanpa batas waktu. 

Kedua pihak terus saling tuding tentang tanggung jawab, meski seharusnya bekerja sama dalam menyingkirkan ranjau.

Topik Menarik