Bandung Diterjang Banjir dan Longsor, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor setelah bencana meluas di belasan kecamatan pada 3-4 Desember 2025. Penetapan ini tertuang dalam SK Bupati Bandung Nomor 300.2.1/KEP.731-BPBD/2025.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung Wahyudin, mengatakan status ini diberlakukan karena risiko yang meningkat dan wilayah terdampak yang semakin luas.
“Bupati menetapkan status tanggap darurat bencana. Kami mengimbau warga tetap waspada,” ujarnya dikutip dari iNews Bandung Raya, Sabtu (6/12/2025).
BMKG Bandung sebelumnya juga memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih terjadi hingga akhir pekan.
Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis malam hingga Jumat membuat banjir kembali meluas di berbagai titik rawan.
Ribuan warga terdampak di Katapang, Bojongsoang dan Dayeuhkolot. Di Katapang, akses jalan terputus akibat luapan Sungai Citarum dan Muara Ciwidey yang membanjiri Desa Cilampeni, Gandasari, Sukamukti dan Pangauban. Ketinggian air mencapai 70–150 cm dan membuat Jalan Inspeksi Citarum terputus total.
Di Bojongsoang, 4.344 KK terdampak. Banjir setinggi 80-130 cm merendam wilayah Bojongsoang, Bojongsari dan Lengkong.
BPBD mencatat 4.344 KK terdampak, dengan kebutuhan mendesak berupa selimut, tikar, terpal, dan makanan balita.
Dayeuhkolot kembali menjadi titik banjir terparah. Air setinggi 170 cm melumpuhkan seluruh akses.
“Akses utama Dayeuhkolot tidak bisa dilalui,” tulis laporan resmi BPBD.
Di Baleendah, banjir 120 cm merendam Rancamanyar, Cikarees, Mulyasari, Andir dan Bojongmalaka. Total 1.054 KK terdampak, sementara ratusan warga terpaksa mengungsi ke titik aman.
Margahayu dan Margaasih air mencapai setinggi 300 cm. Wilayah Margahayu kebanjiran dengan ketinggian 100–300 cm.
Di Kampung Cicukang, Margaasih, air mencapai 200 cm, menenggelamkan banyak rumah warga.
Bencana longsor terparah terjadi di Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari. Empat rumah tertimbun dengan tiga warga belum ditemukan yakni Aisyah (70), Citra (19) dan Alfa (15). Sementara Ramdan (15) berhasil selamat namun mengalami patah tulang dan telah mendapat perawatan.
Longsor lain juga terjadi di Kutawaringin, Kertasari, dan Pasirjambu. Warga bergotong royong membersihkan material, sementara keluarga terdampak mengungsi ke rumah kerabat.
BPBD Kabupaten Bandung menyatakan seluruh personel BPBD, TNI, Polri, kecamatan, hingga relawan telah dikerahkan ke titik bencana. Kebutuhan paling mendesak mencakup terpal, karung, sekop dan pacul, makanan siap saji, air mineral, pompa air
perahu dan perlengkapan kebersihan.
BPBD mengimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah bantaran sungai dan tebing rawan longsor.










