Banjir Landa Dayeuhkolot Bandung, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter
BANDUNG, iNews.id - Banjir besar melanda Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat hingga memaksa puluhan warga mengungsi, termasuk seorang bayi berusia tiga bulan yang kondisinya memprihatinkan. Pemerintah Kabupaten Bandung turun langsung meninjau situasi pada Jumat (5/12/2025).
Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb, mengatakan pihaknya menemukan langsung bayi yang terjebak dalam kondisi darurat di salah satu titik pengungsian di Desa Dayeuhkolot.
“Hari ini saat kita meninjau langsung wilayah terdampak banjir, saya melihat sendiri ada seorang bayi berusia tiga bulan yang kondisinya memprihatinkan,” kata Ali dikutip dari iNews Bandung Raya, Sabtu (6/12/2025).
Terdapat 18 kepala keluarga yang mengungsi di titik tersebut. Mereka bertahan dengan fasilitas terbatas.
Ali menjelaskan bahwa jajaran Pemkab Bandung telah bekerja sejak malam tanpa tidur demi memantau situasi banjir Dayeuhkolot yang semakin parah.
“Sejak tadi malam saya bersama Pak Sekda, Kepala BPBD, serta dinas terkait tidak tidur. Kami terus memonitoring kondisi,” katanya.
Namun, upaya menuju lokasi terhambat karena kemacetan total. Jalan tidak bisa dilalui akibat tingginya genangan air.
“Kami ingin bergerak, tetapi akses jalan benar-benar macet sehingga tidak bisa ke mana-mana,” katanya.
Dayeuhkolot dinyatakan sebagai titik banjir terparah. Informasi lapangan menunjukkan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Pemkab telah menyiapkan delapan unit pompa penyedot air, namun pompa belum bisa bekerja karena permukaan air Sungai Citarum masih tinggi.
“Sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan pompa tersebut. Tapi permukaannya masih tinggi. Kita harus menunggu air sedikit surut sebelum pompa bisa dioperasikan,” kata Ali.
Dia menegaskan bahwa memaksakan pengoperasian pompa dalam kondisi itu justru berbahaya dan berpotensi memperparah situasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakya Amiyana, menambahkan bahwa pihaknya telah memetakan total sembilan titik bencana, meliputi lokasi banjir dan longsor. Dia menegaskan pentingnya pembaruan data dari kecamatan.
“Segera laporkan titik longsor, lokasi banjir, jumlah korban, kebutuhan mendesak, dan share location kepada Pak Kalak BPBD, kepada saya, dan Pak Wakil Bupati,” ucapnya.
Cakya juga menyebut bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalir sejak malam sebelumnya. Bantuan datang dari Dinas Sosial, DPKB, Disdukcapil, hingga BPBD Provinsi.
Melihat eskalasi bencana banjir dan longsor, Pemkab Bandung akan menggelar rapat bersama forkopimda. Rapat tersebut bertujuan menentukan langkah lanjutan penanganan bencana, termasuk kemungkinan menetapkan status tanggap darurat.










