Amerika Bikin Drone LUCAS Seharga Rp584 Juta per Unit untuk Cegat Drone Shahed Iran
DUBAI, iNews.id - Militer Amerika Serikat (AS) membentuk skuadron khusus bernama Scorpion Strike untuk menghadapi ancaman drone kamikaze Shahed buatan Iran. Langkah ini menjadi strategi besar Washington dalam menyesuaikan diri dengan medan perang modern yang kini dikuasai oleh senjata nirawak berbiaya rendah namun sangat mematikan.
Yang menarik, unit baru ini akan mengoperasikan drone Low-Cost Unmanned Combat Aerial System (LUCAS), senjata tandingan Shahed yang dirancang dari hasil rekayasa balik (reverse engineering) drone Iran. Dengan harga sekitar 35.000 dolar AS atau sekitar Rp584 juta per unit, LUCAS menjadi salah satu drone tempur paling murah dalam arsenal militer Amerika.
Kenapa AS Membuat Drone Murah LUCAS?
1. Shahed Terbukti Menembus Pertahanan Udara AS
Centcom menyadari, sistem pertahanan udara konvensional AS yang mahal dan kompleks kerap kesulitan mencegat Shahed-136. Drone Iran itu memiliki desain sederhana, terjangkau, dan diproduksi massal, namun mampu menembus radar dan menyebabkan kerusakan besar di Irak, Suriah, Yordania, hingga Ukraina.
Shahed digunakan oleh Iran, Rusia, dan milisi pro-Iran untuk menyerang pangkalan AS dan infrastruktur penting, menjadikannya salah satu ancaman paling mengganggu bagi Washington.
2. Pentagon Dapat Satu Unit Shahed, Lalu Membongkarnya
Seorang sumber pejabat AS mengatakan, Departemen Pertahanan (Pentagon) memperoleh satu unit drone Shahed Iran dan segera membedahnya. Hasil penelitian bersama sejumlah perusahaan pertahanan AS menghasilkan drone tandingan, LUCAS, yang bentuk dan dimensinya mirip Shahed, dengan panjang sekitar 3 meter.
Drone ini dirancang menjadi senjata murah untuk menghadapi drone murah.
3. Drone LUCAS Bisa Diluncurkan dari Mana Saja
Centcom menyebut LUCAS dapat beroperasi secara otonom dan diluncurkan melalui berbagai cara ketapel, pendorong roket,
maupun kendaraan darat bergerak.
Fleksibilitas ini membuat LUCAS dapat dikerahkan cepat di berbagai titik untuk mencegat Shahed 136 sebelum mencapai target.
Scorpion Strike: Skuadron Baru AS di Timur Tengah
Pembentukan unit Scorpion Strike dilakukan 4 bulan setelah perintah percepatan akuisisi teknologi nirawak murah ditandatangani. Skuadron ini disebut terdiri dari puluhan personel, banyak di antaranya berasal dari Komando Operasi Khusus AS-Pusat.
Jumlah drone LUCAS yang digunakan skuadron ini dirahasiakan, namun kehadirannya menandai perubahan besar dalam strategi militer AS: beralih dari sistem mahal, menuju armada drone berbiaya rendah untuk menghadapi ancaman serupa.
Era Baru Perang Drone Murah
Dengan harga Rp584 juta per unit, jauh lebih murah dibandingkan rudal pencegat atau drone tempur AS lainnya, LUCAS menjadi jawaban Amerika atas serangan berulang Shahed yang selama ini sulit dihentikan.
Langkah ini menunjukkan bahwa Washington kini mulai bermain di “arena yang sama” dengan Iran, perang drone berbiaya rendah, berjumlah banyak, namun sangat efektif.
Skuadron Scorpion Strike pun diproyeksikan menjadi garda terdepan dalam perlombaan teknologi drone yang semakin menentukan dinamika konflik di Timur Tengah dan dunia.









