Mendagri Tito Raih Gelar Petua Panglima Hukom dari Wali Nanggroe Aceh, Ini Maknanya

Mendagri Tito Raih Gelar Petua Panglima Hukom dari Wali Nanggroe Aceh, Ini Maknanya

Terkini | inews | Rabu, 12 November 2025 - 17:04
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meraih gelar kehormatan Petua Panglima Hukom dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh. Proses penganugerahan gelar tersebut berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (12/11/2025).

Pemberian gelar kehormatan itu ditandai dengan penyematan lencana dan selempang oleh Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al Haythar. Setelah itu, Tito juga menjalani prosesi peusijuk yang dipandu langsung oleh Wali Nanggroe.

Dalam sambutannya, Tito menyampaikan terima kasih atas penganugerahan gelar tersebut, baik secara pribadi, keluarga, maupun atas nama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia menilai penghargaan sangat istimewa lantaran diberikan oleh Lembaga Wali Nanggroe yang secara sosial, sosiologis, dan yuridis memiliki legitimasi kuat.

"Jadi ini adalah lembaga yang secara hukum kuat dan secara sosial mendapatkan legitimasi. Dan saya mendapatkan penghargaan dari lembaga ini, tentu suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi saya," ujar Tito.

Tito mengaku tidak mengira bakal memperoleh penghargaan tersebut. Terlebih, beberapa waktu lalu Wali Nanggroe beserta rombongan melakukan audiensi di Kantor Kemendagri. 

Saat itu, keduanya membahas situasi terkini di Aceh, meliputi perkembangan pembangunan, politik, keamanan, dan berbagai aspek lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Wali Nanggroe menyampaikan niat untuk memberikan gelar adat kepada Tito.

Merespons hal itu, Tito mengaku kaget atas niat baik tersebut. 

"Beliau (Wali Nanggroe) menjelaskan, 'Pak Tito selama Kapolri banyak memberikan perhatian kepada Aceh sehingga tercapai tetap terjaga stabilitas, keamanan, dan kemudian pada saat menjadi Menteri Dalam Negeri dilanjutkan dengan tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan, sehingga situasi menjadi tetap stabil hingga saat ini'," katanya.

Dalam kesempatan itu, Tito menekankan Aceh merupakan daerah yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Upaya perdamaian atas konflik yang sempat terjadi di Aceh dinilai telah menjadi percontohan dunia. 

Dia berharap langkah-langkah yang telah dibangun dengan baik tersebut dapat terus dijaga.

Diketahui, gelar kehormatan Petua Panglima Hukom Nanggroe diberikan kepada Tito atas pengabdian dan dedikasinya yang saat itu menjabat sebagai Kapolri dan kini menjadi Mendagri. 

Tito dinilai menunjukkan perhatian, kebijakan, dan komitmen tinggi terhadap keamanan, hukum, serta pemerintahan di Aceh. Selain itu, Tito dianggap telah menjalankan pendekatan keilmuan, kebijaksanaan, serta menjaga keseimbangan antara syariat, adat, dan hukum negara. 

Dia juga dinilai berperan penting dalam menjaga stabilitas serta marwah Aceh sebagai daerah berkeistimewaan dan bersyariat Islam.

Topik Menarik