Kak Seto Minta Pelaku Peledakan Masjid SMAN 72 Jakarta Tetap Dihukum

Kak Seto Minta Pelaku Peledakan Masjid SMAN 72 Jakarta Tetap Dihukum

Terkini | inews | Senin, 10 November 2025 - 20:48
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerhati anak yang juga psikolog anak Seto Mulyadi alias Kak Seto buka suara terkait kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia menyoroti pelaku dan meminta pihak berwajib menghukumnya. 

Ledakan terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025. Akibat ledakan itu, 55 orang mengalami luka dengan derajat keparahan mulai dari ringan hingga berat. Pelaku peledakan pun masih dirawat di RS Polri Kramat Jati. 

Melihat tragedi tersebut, Kak Seto mengucapkan rasa prihatin mendalam atas peristiwa mengerikan itu yang terjadi di lingkungan sekolah. Mengetahui terduga peledakan yang merupakan siswa di sekolah tersebut, Kak Seto tetap meminta adanya binaan dan proses hukum pada pelaku.

"Dari sisi saya, yang terpenting bagaimana kita mengambil tindakan konkret sesuai dengan koridor hukum yang berlaku," ungkap Kak Seto di Instagram-nya @kaksetosahabatanak, Senin (10/11/2025).

Kak Seto mengatakan, proses hukum perlu ditetapkan pada pelaku dalam kasus peledakan tersebut. Ia menjelaskan pihak kepolisian perlu melakukan tindakan melalui Undang Undang Peradilan Pidana Anak untuk menangani kasus ini.

Undang-Undang tersebut dapat memberikan proses hukum yang berlaku, namun juga pembinaan pada terduga pelaku yang diketahui masih berusia 17 tahun.

"Anak yang berhadapan dengan hukum termasuk yang terlibat dalam kasus ini, tetap harus diproses melalui Undang Undang Peradilan Pidana Anak. Undang-Undang ini juga membina, bukan semata-mata menghukum saja," jelasnya.

Sebagai informasi, polisi telah mengantongi identitas terduga peledakan SMAN 72 Jakarta. Terduga merupakan siswa SMAN 72 kelas 12 yang juga dikenal tertutup dan tidak bergaul serta lebih banyak memilih berdiam diri di kamar. 

Berdasarkan informasi yang diterima, ledakan di masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta ini terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, tepatnya saat pelaksanaan sholat Jumat yang diikuti para siswa dan guru di aula sekolah.

Ketika khutbah Jumat sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras dari arah belakang aula. Ledakan tersebut menyebabkan kepanikan di antara jemaah dan menimbulkan asap tebal di lokasi kejadian. Sebanyak 61 korban siswa dan staf menjadi korban dan mengalami luka-luka.

Polisi yang menyisir lokasi kejadian menemukan senjata mainan dan airsoft gun, serta kaleng minuman yang diduga sebagai tempat bom rakitan.

Topik Menarik