Pelatih Singapura Ngeri Hadapi Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025: Jalur Kami Berat!
SINGAPURA, iNews.id – Pelatih Timnas Singapura U-22, Firdaus Kassim, menegaskan timnya tidak akan menyerah begitu saja meskipun tergabung di grup neraka SEA Games 2025 bersama Timnas Indonesia U-22. Kassim mengakui tantangan di Grup C sangat berat, tapi menolak untuk pasrah.
Sebagaimana diketahui, dalam undian grup cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 Thailand, Singapura U-22 satu grup dengan Indonesia, Myanmar, dan Filipina. Tak hanya harus menghadapi juara bertahan, skuad muda Young Lions juga akan menjalani jumlah laga lebih banyak dibandingkan tim di grup lain yang hanya terdiri dari tiga negara.
“Kami tahu tantangan yang akan dihadapi. Lawan-lawan yang berat, tapi kami menyambut tantangan ini dengan antusias,” ujar Kassim, dikutip dari The Straits Times, Selasa (21/10/2025).
Singapura Siap Tempur Meski Jalan Terjal
Firdaus Kassim menyadari bahwa format baru kompetisi membuat peluang timnya lolos semakin sulit. Namun, ia lebih memilih fokus membangun kekuatan tim daripada terlalu memikirkan peluang di atas kertas.
“Dengan format baru ini, jalur kami memang lebih berat dibanding grup lainnya. Tapi fokus kami hanya pada hal-hal yang bisa kami kendalikan,” lanjutnya.
Meski tergabung dalam grup yang menantang, semangat para pemain Singapura dinilai sudah mulai tumbuh dan diyakini akan semakin membara mendekati kick-off turnamen.
“Saat ini sudah ada semangat yang tumbuh di dalam tim, dan itu pasti akan semakin besar mendekati kompetisi,” pungkas Kassim penuh keyakinan.
Format SEA Games 2025: Lebih Ketat, Lebih Kompetitif
Sebagai informasi, cabang sepak bola putra di SEA Games 2025 akan diikuti oleh 10 negara yang dibagi ke dalam tiga grup. Hanya tiga juara grup dan satu runner-up terbaik yang berhak melaju ke semifinal.
SEA Games 2025 dijadwalkan berlangsung pada 9–20 Desember 2025 di Thailand, namun pertandingan sepak bola putra dimulai lebih awal, yakni pada 3 hingga 18 Desember 2025.
Dengan lawan sekelas Indonesia yang datang sebagai juara bertahan, serta jadwal yang padat, Singapura U-22 jelas menghadapi ujian berat. Namun, semangat tempur dari pelatih dan pemain bisa menjadi senjata utama dalam mengejutkan grup ini.










