Alami Masalah Tulang Belakang, Yuki Kato Tetap Semangat Syuting Still Single

JAKARTA, iNews.id - Aktris Yuki Kato mengungkapkan mengalami masalah tulang belakang atau skoliosis saat menjalani syuting series Still Single. Sebagai informasi, skoliosis merupakan kelainan tulang belakang lantaran bentuknya melengkung ke samping menyerupai huruf "S" atau "C".

“Kebetulan banget skoliosis gue kambuh, jadi dimarahin gue sama instruktur gue, sumpah,” ujar Yuki saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

Dalam series Still Single ini, Yuki memerankan karakter Maya yang enerjik dan penuh keunikan. Wanita 30 tahun itu mengungkap karakter Maya cukup ceroboh dan kerap membungkuk selama proses syuting.

Hal tersebut berdampak pada postur tubuhnya. Meski begitu, Yuki Kato tetap semangat menjalani syuting dan menikmati proses selama sekitar 3 bulan.

“Ternyata itu berefek juga sama postur tubuh aku. Kita syuting lama, kurang lebih 3 bulan,” katanya.

“Still Single” bercerita tentang Maya (Yuki Kato), seorang manajer toko perhiasan berusia 27 tahun yang menjalani hidup berdasarkan zodiak. Dalam keluarga Jawanya, usia tersebut dianggap terlalu “dewasa” untuk masih melajang.

Tekanan semakin besar ketika ayahnya (Mathias Muchus), didiagnosis Alzheimer dan memiliki satu keinginan terakhir: melihat putrinya menikah sebelum kehilangan ingatan. Merasa terdesak oleh waktu, Maya bertekad mencari pasangan yang dianggap cocok secara astrologi.

Namun takdir membawanya ke arah yang tidak pernah ia duga. Dibantu oleh dua sahabatnya, Tasya (Nadine Alexandra) dan Yudha (Samo Rafael), Maya menjalani serangkaian kencan yang lucu, canggung, dan sering kali berakhir dengan kebingungan. Di tengah semua upaya itu, ia justru menemukan kenyataan pahit yang membuatnya mempertanyakan seluruh keyakinan yang selama ini dipegang.

Mengusung genre drama, romance, dan chick flick, serial berdurasi delapan episode ini menghadirkan perpaduan manis antara persahabatan, kisah cinta, dan humor ringan. Tak sekadar tontonan romantis, “Still Single” juga menyingkap isu keluarga dan pencarian jati diri melalui hubungan Maya dengan orang tuanya, serta dilema memilih antara karier, cinta, dan ekspektasi keluarga.