Calvin Verdonk Menangis Usai Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Kami Sudah Berikan Segalanya!

Calvin Verdonk Menangis Usai Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Kami Sudah Berikan Segalanya!

Olahraga | inews | Senin, 13 Oktober 2025 - 07:15
share

JEDDAH, iNews.id – Bek kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, tak mampu menahan air mata setelah gagal membawa Skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026. Tangisnya pecah di pinggir lapangan usai peluit panjang berbunyi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.

Pertandingan berakhir dengan kekalahan 0-1 dari Irak di laga kedua Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hasil itu menutup peluang Indonesia untuk lolos, setelah sebelumnya juga gagal meraih poin melawan Arab Saudi.

Kekalahan ini menjadi akhir yang menyakitkan bagi perjuangan panjang Timnas Indonesia. Di bawah asuhan Patrick Kluivert, skuad Merah Putih harus puas menjadi juru kunci Grup B dengan nol poin dari dua laga. Harapan besar publik Tanah Air untuk melihat Garuda terbang ke panggung dunia pun kandas.

Usai laga, Verdonk terlihat sangat terpukul. Dalam kondisi emosional, pemain keturunan Belanda itu menyampaikan betapa berat menerima kenyataan pahit tersebut. 

“Ya, mimpi itu sudah berakhir, sangat menyakitkan. Saya tidak tahu kata apa yang harus dipakai, tapi kita sudah kasih segalanya. Tapi akhirnya tidak ada. Anda tahu kami telah memberikan segalanya, tapi tidak cukup untuk dua laga ini,” ujar Verdonk dikutip dari akun Instagram The Haye Way, Minggu (12/10/2025).

Verdonk menegaskan, seluruh pemain sudah tampil habis-habisan untuk membela lambang Garuda di dada. Dia mengatakan tidak ada rasa menyesal, karena seluruh tenaga, waktu, dan semangat telah dicurahkan demi membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026. Namun, hasil akhir tetap tak berpihak pada mereka.

Sebelum pertandingan melawan Timnas Irak, Verdonk sempat absen di laga kontra Timnas Arab Saudi karena masih menjalani pemulihan cedera. Pemain Lille OSC itu mengaku frustrasi karena hanya bisa menjadi penonton dari tribune.

“Ketika di lapangan saya selalu kasih segalanya. Saya kesakitan atau tidak, saya selalu ingin bermain di laga ini dan membantu tim. Waktu saya di tribune lawan Arab Saudi, saya sampai gigit tangan sendiri karena ingin bermain,” ungkapnya dengan nada emosional.

Begitu pulih, Verdonk langsung tampil sebagai starter saat melawan Irak. Dia bermain penuh determinasi tinggi, menunjukkan semangat juang bak gladiator meski akhirnya gagal membantu tim meraih kemenangan. 

“Ketika di bench atau di tribune, Anda tidak bisa membantu tim. Kini kami melakukan segalanya buat pulih dan main buat lawan Irak. Sayangnya itu tidak cukup,” tambahnya.

Meski hasil akhir menyakitkan, Verdonk tetap berusaha mengambil sisi positif. Dia menyebut kekalahan ini harus menjadi pelajaran penting bagi Timnas Indonesia untuk menghadapi turnamen berikutnya. 

“Saya pikir ini standar yang harus kita bawa ke lapangan untuk ke depannya. Kita harus fokus ke Piala Asia nanti. Tapi ini sangat menyakitkan,” tegas Verdonk.

Bagi banyak penggemar, air mata Verdonk menjadi simbol nyata dari semangat dan perjuangan Timnas Indonesia di bawah tekanan besar. Meski gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, perjuangan mereka tetap meninggalkan kebanggaan tersendiri di hati suporter Tanah Air.

Kini, Verdonk dan rekan-rekannya akan menatap ke depan — menyiapkan diri untuk Piala Asia 2027 dengan semangat baru. Karena bagi mereka, mimpi mungkin tertunda, tapi keyakinan untuk membuat sejarah bagi Indonesia belum berakhir.

Topik Menarik