Israel Klaim Kalahkan Hamas
TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel mengklaim telah mengalahkan Hamas dalam perang 2 tahun yang diakhiri dengan gencatan senjata pada Jumat (10/10/2025). Hamas dan Israel meneken kesepakatan gencatan senjata, bagian dari rencana perdamaian Gaza tahap pertama yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, pada Rabu lalu. Namun gencatan senjata baru berlaku efektif pada Jumat siang waktu setempat.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Effie Defrin mengatakan kemampuan Hamas sudah jauh berkurang sehingga bukan lagi menjadi ancaman. Menurut dia, Hamas bukan lagi kelompok militan yang memiliki kemampuan seperti sebelum perang berlangsung pada 7 Oktober 2023.
"Hamas bukan Hamas 2 tahun lalu. Hamas telah dikalahkan di mana pun kita melawan mereka," ujar Defrin, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (11/10/2025).
Dia juga mendesak warga Gaza untuk tidak memasuki wilayah yang masih dikuasai IDF meski gencatan senjata telah berlaku efektif. Pasukan Israel ditarik ke garis kuning yang telah disepakati, namun masih berada di dalam Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tahap pertama.
Comeback di Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi Berujung Tragis, Ole Romeny Tetap Bersyukur
"Dari sini saya menyerukan kepada warga Gaza untuk menghindari memasuki wilayah yang dikuasai IDF. Patuhi perjanjian dan pastikan keselamatan Anda," ujarnya.
Ribuan warga Palestina yang mengungsi berbondong-bondong kembali rumah mereka, termasuk di Gaza Utara, sejak Jumat kemarin.
Sementara itu Hamas dan kelompok perlawanan lain telah menegaskan sejak awal bahwa mereka tak akan meletakkan senjata sampai Tentara Nasional Palestina terbentuk. Tentara nasional tampaknya akan terbentuk setelah negara Palestina berdiri.
Para pejuang Gaza juga masih memberikan perlawanan sengit selama Operasi Kereta Perang Gideon II Israel yang bertujuan untuk merebut Kota Gaza. Sampai gencatan senjata dicapai pada Jumat, Israel belum bisa merebut kota yang diyakini sebagai benteng terakhir pejuang Hamas tersebut.
Tujuan lain militer Zionis untuk merebut kota itu, yakni membebaskan seluruh sandera Israel, juga tak berhasil.










