Trump Tak Dapat Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Nyinyir

Trump Tak Dapat Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Nyinyir

Global | inews | Sabtu, 11 Oktober 2025 - 03:03
share

WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih mengkritik Komite Nobel yang berbasis di Norwegia karena tidak memberikan Hadiah Nobel Perdamaian kepada Presiden Donald Trump. Padahal Trump berkontribusi besar untuk mewujudkan perdamaian di dunia, termasuk yang terbaru di Gaza.

Direktur Komunikasi Gedung Putih Steven Cheung mengatakan, Komite Nobel lebih memprioritaskan politik daripada perdamaian setelah mengumumkan Hadiah Nobel Perdamaian 2025 jatuh kepada pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, Jumat (11/10/2025).

"Komite Nobel membuktikan bahwa mereka mengutamakan politik daripada perdamaian," tulis Cheung di media sosial X.

Namun Cheung menegaskan Trump akan terus berusaha mendamaikan konflik di seluruh dunia dan mengakhiri perang, yang pada gilirannya juga menyelamatkan nyawa manusia.

Sementara itu Komite Nobel telah menutup penyerahan nama nominator sejak Januari 2025, bulan yang sama saat Trump dilantik sebagai presiden, sehingga namanya tidak masuk dalam bursa. Peran Trump baru terlihat setelah itu, di antaranya mendamaikan perang India-Pakistan, Armenia-Azerbaijan, Thailand-Kamboja, hingga yang terbaru perang di Gaza.

Trump berulang kali mengatakan dia pantas mendapat penghargaan tersebut atas upayanya dalam menyelesaikan konflik di seluruh dunia.

Namun seperti sudah punya firasat, pada Rabu lalu, Trump mengatakan bahwa Komite Nobel Norwegia mungkin sudah menyiapkan alasan karena tidak memberikan Nobel Perdamaian kepadanya.

Maria Corina Machado, aktivis demokrasi sekaligus pemimpin oposisi Venezuela, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2025. Dia disebut sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintahan otoriter di Venezuela.

Machado bekerja tanpa lelah memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela serta perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi.

Ketua Komite Nobel, Jorgen Watne Frydnes, menyebut Machado sebagai salah satu contoh keberanian sipil paling luar biasa di Amerika Latin dalam beberapa dekade terakhir. Dia menggambarkan Machado sebagai seorang perempuan yang menjaga nyala api demokrasi tetap hidup di tengah kegelapan yang kian pekat.

"Penghargaan ini diberikan kepada seorang pejuang damai yang berani dan berdedikasi. Seorang perempuan yang menjaga api demokrasi tetap menyala di tengah kegelapan yang kian menelan bangsanya," kata Frydnes.

Topik Menarik