Gencatan Senjata Hamas–Israel Disepakati, Akankah Bertahan Lama?

Gencatan Senjata Hamas–Israel Disepakati, Akankah Bertahan Lama?

Terkini | inews | Jum'at, 10 Oktober 2025 - 22:51
share

GAZA, iNews.id -  Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akhirnya resmi disepakati kedua belah pihak setelah berbulan-bulan pertempuran di Jalur Gaza. Namun, keraguan masih membayangi dunia internasional: akankah perjanjian damai ini benar-benar bertahan lama?

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan bahwa tanpa pengawasan internasional yang kuat, kesepakatan ini berpotensi mudah patah, sebagaimana perjanjian-perjanjian damai sebelumnya yang berakhir dengan pecahnya kembali konflik bersenjata.

Gencatan senjata kali ini mencakup empat poin utama. Pertama, penarikan bertahap pasukan Israel dari zona perang di Gaza. Kedua, pertukaran dan pembebasan sandera dari kedua pihak. Ketiga, pemulangan pengungsi Gaza ke tempat asal mereka. Dan keempat, pembukaan koridor kemanusiaan untuk memastikan distribusi bantuan makanan serta obat-obatan bagi warga yang terdampak perang.

Sebagai bagian dari upaya memantau implementasi kesepakatan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan tiba di Israel pada Minggu, 12 Oktober, untuk melakukan kunjungan singkat serta menyampaikan pidato di Parlemen Knesset. Sehari kemudian, pertukaran tahanan resmi akan dilaksanakan dengan pengawasan dari Turki, Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

Sementara itu, suasana di Gaza berubah drastis sejak pengumuman gencatan senjata. Ribuan warga turun ke jalan merayakan berakhirnya serangan udara yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah mereka. Namun di tengah suka cita, terselip rasa cemas bahwa perdamaian kali ini hanya akan menjadi jeda sementara sebelum perang kembali pecah.

Selama dua tahun terakhir, warga Gaza hidup dalam ketakutan akibat pemboman tanpa henti. Banyak di antara mereka kehilangan rumah, keluarga, dan masa depan. Kini, fokus utama beralih dari bertahan hidup menjadi upaya penyelamatan dan pemulihan. Tim medis dan relawan bekerja tanpa henti menolong korban, sementara organisasi kemanusiaan internasional menyalurkan bantuan makanan, air bersih, serta obat-obatan yang sangat dibutuhkan.

Krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik mengkhawatirkan. Ribuan nyawa telah melayang, ratusan ribu orang terlantar, dan generasi muda Gaza tumbuh tanpa pernah mengenal arti kata "damai".

Pertanyaan besar kini menggantung: berapa lama gencatan senjata ini akan bertahan? Dunia dihadapkan pada ujian moral dan politik untuk tidak sekadar menjadi penonton ketika konflik kembali membara.

Diperlukan komitmen nyata dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, dunia Islam, dan juga Eropa untuk memastikan perjanjian ini berjalan sesuai kesepakatan. Hanya dengan pengawasan dan dukungan berkelanjutan, perdamaian di Gaza bisa menjadi kenyataan — bukan sekadar janji di atas kertas.

Topik Menarik