Trump Klaim Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Bikin Timur Tengah Stabil

Trump Klaim Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Bikin Timur Tengah Stabil

Global | inews | Jum'at, 10 Oktober 2025 - 03:02
share

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa serangan udara militer AS terhadap Iran pada Juni lalu menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas kawasan Timur Tengah dan mendorong tercapainya gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza.

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengklaim langkah tegasnya terhadap Iran bukan sekadar aksi militer, melainkan bagian dari strategi besar untuk menekan pihak-pihak yang mengancam perdamaian regional.

“Iran tinggal sekitar sebulan, mungkin dua bulan lagi, untuk memiliki senjata nuklir. Jika saya membiarkan itu terjadi, kesepakatan ini (gencatan senjata Gaza) tidak akan mungkin terwujud,” ujar Trump, dikutip Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, tanpa menghancurkan fasilitas nuklir Iran, Timur Tengah akan tetap berada di bawah ancaman besar. 

“Jika saya tidak bertindak, kawasan ini akan diliputi awan gelap, bukan perdamaian, tapi kehancuran,” ujarnya.

Serangan ke Iran dan Gencatan Senjata di Gaza

Trump mengaitkan serangan udara AS ke tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025 dengan keberhasilan diplomasi yang terjadi beberapa bulan kemudian. Ia menilai tindakan keras terhadap Iran membuat kelompok-kelompok di kawasan, termasuk Hamas, lebih terbuka terhadap kesepakatan damai.

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel ditandatangani di Kairo, Mesir, Rabu (8/10/2025), sebagai bagian dari rencana perdamaian tahap awal yang diusulkan langsung oleh Trump.

Dalam pernyataan di Truth Social, Trump menyebut kesepakatan itu sebagai tonggak penting menuju stabilitas regional. “Semua sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati. Ini langkah pertama menuju perdamaian yang kuat dan abadi,” tulisnya.

Klaim Stabilitas Lewat Kekuatan

Pernyataan Trump menegaskan kembali doktrin khasnya dalam kebijakan luar negeri: ‘peace through strength’, perdamaian dicapai melalui kekuatan. Dia menilai pendekatan keras terhadap Iran justru membuka jalan bagi negosiasi dan kompromi di Timur Tengah.

“Tanpa menunjukkan kekuatan, tidak ada yang akan menghormati kita. Dan tanpa rasa hormat, tidak akan ada perdamaian,” katanya.

Meski demikian, pengamat internasional menilai klaim Trump terlalu menyederhanakan persoalan kompleks di kawasan tersebut. Mereka mengingatkan bahwa penggunaan kekuatan militer justru berpotensi menimbulkan ketegangan baru, terutama antara Iran dan sekutu-sekutunya di wilayah itu.

Trump menggambarkan gencatan senjata Gaza sebagai keberhasilan global. Dia menyebut, “Seluruh dunia telah bersatu untuk hal ini. Israel, negara-negara Arab, semua mendukung. Ini hari yang luar biasa bagi dunia.”

Namun, di balik euforia tersebut, sejumlah pihak mempertanyakan apakah stabilitas yang dijanjikan benar-benar akan bertahan, atau justru menjadi perdamaian rapuh yang lahir dari tekanan militer.

Bagi Trump, satu hal pasti, serangan ke Iran bukan hanya operasi militer, melainkan pesan politik: Amerika Serikat masih memegang peran utama dalam menentukan arah keamanan dan perdamaian di Timur Tengah.