Menag bakal Panggil Pimpinan Pesantren se-Indonesia Buntut Ponpes Al Khoziny Ambruk

Menag bakal Panggil Pimpinan Pesantren se-Indonesia Buntut Ponpes Al Khoziny Ambruk

Terkini | inews | Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:36
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan mendata seluruh pondok pesantren (ponpes) di Indonesia buntut insiden musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk dan menewaskan puluhan orang. Setelah itu, Nasaruddin akan memanggil para pimpinan ponpes dari seluruh Indonesia.

“Ya kita mulai pendataan dulu. Pendataan dulu, baru sudah ada pendataan, baru kita panggil pimpinan-pimpinan pondok,” kata Menag kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

Nasaruddin mengaku akan turun langsung untuk mengecek ponpes di berbagai daerah. Ponpes yang akan pertama dikunjungi yakni di Kalimantan.

“Saya mulai nanti sekarang sudah mau jalan, kalimantan, ke Sulawesi, saya sendiri yang turun tangan insya Allah,” ujar dia.

Nasaruddin meminta agar ponpes memperhatikan standar laik bangunan. Dia akan meminta pemerintah setempat sebagai pihak yang mengeluarkan izin.

“Iya, secara komprehensif (bangunan harus sesuai standar). Kita sudah hubungi pemerintah setempat untuk membantu kita, kan mereka juga mengeluarkan izin segala macam,” jelas dia.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut seluruh jenazah korban ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, telah ditemukan. Total ada 61 jenazah utuh dan 7 body part yang ditemukan.

"Diperkirakan kemarin ada 63 jenazah yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan ponpes. Sekarang di area tersebut sudah rata dengan tanah. Sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah di situ," kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan dalam keterangan pers, Selasa (7/10/2025).

Menurut Budi, yang berhasil ditemukan adalah 61 jenazah dalam bentuk utuh, kemudian ada 7 body part. 

"Dari perkiraan kita 63 (korban tertimbun), dimungkinkan, sekali lagi dimungkinkan, nanti kepastiannya nanti dari DVI, yang 7 body part itu merupakan milik siapa, atau mungkin berdiri sendiri, atau mungkin lebih dari 63," jelasnya.

Dengan demikian, kata Budi, pihaknya yakin dua jenazah dari 63 korban tertimbun itu merupakan bagian dari 7 body part yang ditemukan.

Sementara itu, Direktur Operasional Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan sampai 7 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB, pihaknya telah berhasil mengumpulkan 67 pack, dengan 8 body part.

Topik Menarik