Setujui Proposal Damai Trump, Hamas Minta Dukungan Negara Arab dan Muslim

Setujui Proposal Damai Trump, Hamas Minta Dukungan Negara Arab dan Muslim

Terkini | inews | Senin, 6 Oktober 2025 - 14:33
share

DOHA, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meminta dukungan penuh dari negara-negara Arab dan Muslim setelah secara resmi menerima proposal gencatan senjata yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Para menteri luar negeri (menlu) dari sejumlah negara Arab dan Muslim, yakni Indonesia, Mesir, Yordania, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab (UEA), mengeluarkan pernyataan bersama yang memuji keputusan Hamas. Mereka menyebut keputusan itu sebagai langkah penting menuju berakhirnya konflik berkepanjangan di Gaza.

“Para menteri luar negeri menyambut baik seruan Presiden Trump kepada Israel untuk segera menghentikan pengeboman dan memulai implementasi kesepakatan pertukaran tahanan,” bunyi pernyataan bersama yang dikutip dari Al Jazeera, Senin (6/10/2025).

Dalam rencana damai yang diusulkan Trump, gencatan senjata di Gaza segera diberlakukan bersamaan dengan pembebasan semua sandera Israel yang ditukar dengan sekitar 1.700 tahanan Palestina.

Delegasi Hamas dan Israel akan melakukan negosiasi tidak langsung di Mesir untuk membahas implementasi kesepakatan tersebut.

Selain memuji langkah Hamas menerima proposal damai, para menlu Arab dan Muslim juga memberikan apresiasi terhadap komitmen Trump dalam membangun perdamaian di Timur Tengah. Mereka juga menilai keputusan Hamas untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada kalangan teknokratis independen sebagai sinyal positif menuju rekonsiliasi Palestina.

"Kesiapannya untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada Komite Administratif Palestina yang terdiri dari para teknokrat independen merupakan langkah konstruktif menuju stabilitas," demikian isi pernyataan.

Menanggapi dukungan itu, anggota senior biro politik Hamas, Izzat Al Risheq, mengatakan bahwa solidaritas dunia Arab dan Muslim sangat penting untuk memperkuat posisi Palestina di meja perundingan.

“Pernyataan bersama para menlu menandai dukungan penting bagi upaya mengakhiri perang. Kami menantikan dukungan lebih lanjut dari Arab dan Islam untuk menghentikan agresi dan genosida yang menimpa rakyat kami di Jalur Gaza,” ujar Risheq.

Dia menambahkan, dukungan itu akan menjadi fondasi bagi terwujudnya aspirasi rakyat Palestina dalam mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Topik Menarik