Prabowo Kenang Mahar Mardjono: Sering Kritik Pemerintah, tapi Dokter Pribadi Soeharto

Prabowo Kenang Mahar Mardjono: Sering Kritik Pemerintah, tapi Dokter Pribadi Soeharto

Terkini | inews | Selasa, 26 Agustus 2025 - 19:42
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto mengenang sosok Profesor Mahar Mardjono. Dia mengatakan Mahar kerap mengkritik pemerintah, di saat bersamaan berstatus sebagai dokter pribadi Presiden ke-2 RI Soeharto.

"Hebatnya waktu itu, Mahar Mardjono dikenal sering kritik pemerintah. Tapi, at the same time, beliau juga dokter pribadinya Pak Harto. Ah, itulah seni ya, zaman itu, bagaimana bisa berperan, saya sebagai tokoh intelektual, tapi saya juga sebagai dokter. Jadi saya inget sekali tentang ini," ujar Prabowo ketika meresmikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono di Cawang, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

Prabowo mengaku sempat mengenal Mahar. Pasalnya, dia pernah menjadi pasien Mahar semasa aktif sebagai prajurit TNI.

“Saya punya suatu kebanggaan khusus karena kebetulan saya sempat kenal dengan Prof Mahar Mardjono. Saya sempat jadi pasien sebentar lah. Namanya tentara pernah kecelakaan berapa kali,” ucap Prabowo.

Dia mengatakan Mahar Mardjono pernah memeriksa otaknya. "Jadi sempat otak saya pun diperiksa oleh beliau. Diketok-ketok di sini dan di sana," ujar dia.

Dia menganggap Mahar Mardjono sebagai sosok pejuang. Dia mengenang kala Mahar disegani tentara saat menjadi rektor Universitas Indonesia (UI) pada masa Orde Baru.

"Saya kenal Prof Mahar Mardjono dan waktu itu saya katakan kepada generasi penerus, Prof Mahar Mardjono waktu mudanya adalah pejuang, ikut angkat senjata, karena dulu Fakultas Kedokteran di mana-mana terdiri dari anak-anak yang paling pinter di republik ini dan banyak di antara mereka yang banyak jadi pemimpin pejuang di lapangan," ucapnya.

"Mahar Mardjono sangat terkenal. Dan juga beliau rektor UI. Dan sangat terkenal kalau mahasiswa UI nakal-nakal, demo-demo lawan pemerintah, tentara mau nangkep, masuk ke kampus, yang berdiri di pintu gerbang adalah Profesor Mahar Marjono. Begitu, tentara lihat Mahar Mardjono, nggak berani masuk. Saking hormatnya sama beliau," sambung dia.

Topik Menarik