KPK Segera Panggil Orang Dekat Eks Menag Yaqut terkait Kasus Korupsi Kuota Haji 

KPK Segera Panggil Orang Dekat Eks Menag Yaqut terkait Kasus Korupsi Kuota Haji 

Terkini | inews | Senin, 25 Agustus 2025 - 20:04
share

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memulai pemeriksaan saksi terkait kasus dugaan penentuan kuota haji 2024. Dalam waktu dekat, tim penyidik akan menjadwalkan pemanggilan terhadap orang dekat eks Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas (YCQ) alias Gus Yaqut.

"Minggu ini, kalau nggak minggu depan, dipantengin aja, rekan-rekan kita manggil orang-orang terdekatnya (YCQ), seperti itu ya," ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (25/8/2025). 

Asep menerangkan, pemanggilan pihak yang dimaksud guna mendalami aliran uang terkait kasus yang dimaksud. 

"Nah saat ini kita juga sedang mendalami itu (aliran dana)," kata dia. 

Meski begitu, Asep tidak menjelaskan secara detail siapa sosok dan kapan pemanggilan tersebut akan dilakukan. 

Sebelumnya, Asep Guntur Rahayu mengungkapkan, permasalahan tersebut terkait pembagian 20.000 kuota tambahan yang diterima Indonesia pada pelaksanaan haji 2024.

Asep menyebut, berdasarkan aturan yang berlaku, kuota tambahan tersebut dibagi dengan presentase 92 persen haji reguler dan haji khusus delapan persen. 

"Kenapa 92 persen? karena yang banyak, ini saudara-saudara kita yang ada di seluruh Indonesia, yang mendaftar haji itu menggunakan kuota reguler, sedangkan kuota khusus ini memang berbayarnya lebih besar dibandingkan dengan kuota reguler, jadi penyediaannya hanya 8 persen," ucap Asep kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (6/8/2025). 

Asep menuturkan, dalam praktiknya pembagian kuota tambahan itu tidak 92 banding 8 persen, tapi rata dibagi dua.

"Itu yang menjadi perbuatan melawan hukumnya, itu tidak sesuai aturan itu, tapi dibagi dua, 10.000 untuk reguler, 10.000 lagi untuk kuota khusus," katanya. 

"Otomatis 10.000 ini akan menjadi, kalau dikalikan dengan biaya haji khusus, itu akan lebih besar. Lebih besar pendapatannya, seperti itu. Uang yang terkumpul di haji khusus akan menjadi lebih besar. Nah, dari situlah mulainya perkara ini," tuturnya. 

Dalam penyelidikan ini, KPK tekah meminta keterangan sejumlah pihak, termasuk agen travel haji. Keterangan mereka penting guna mengetahui pendistribusian kuota tambahan tersebut. 

"Jadi mereka yang kemudian membagi. Tentunya kalau travelnya besar, ya porsinya besar. Travel yang kecil, ya dapatnya juga kecil," ucap Asep. 

Topik Menarik