Dokter Bantah Operasi Wasir Menyakitkan, Ini Faktanya!

Dokter Bantah Operasi Wasir Menyakitkan, Ini Faktanya!

Gaya Hidup | inews | Senin, 25 Agustus 2025 - 19:20
share

JAKARTA, iNews.id - Pasien wasir banyak yang merasa takut menjalani operasi, salah satunya akibat stigma di masyarakat yang mengatakan operasi wasir itu menyakitkan. Benarkah begitu?

Orang dengan wasir kerap mengeluhkan buang air besar keras, darah menetes, nyeri, hingga benjolan di anus. Kondisi tersebut dapat membuat penderita tidak nyaman menjalani aktivitas sehari-hari. 

Nah, salah satu upaya pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan operasi. Tapi sayangnya operasi wasir dikaitkan dengan rasa sakit yang membuat penderita wasir enggan melakukannya. 

Padahal, fakta di baliknya tidak demikian. Dokter Spesialis Bedah Umum Bethsaida Hospital Gading Serpong dr Clement Dewanto, SpB, menjelaskan informasi selengkapnya. 

Fakta di Balik Operasi Wasir

Menurut dr Clement, ketakutan masyarakat akan operasi wasir muncul karena anggapan-anggapan yang tidak mendasar. Cerita keliru soal operasi wasir yang membuat orang-orang takut menjalani operasi. 

"Padahal, dengan perkembangan teknologi dan teknik operasi yang semakin modern, kini pasien punya lebih banyak pilihan terapi yang lebih nyaman dan minim risiko," ungkap dr Clement dalam keterangan resminya, Senin (25/8/2025). 

Dokter Clement menerangkan, ada beragam teknik operasi wasir yang dapat dipilih. Simak beritanya sampai selesai.

Pilihan Operasi Wasir yang Aman dan Cenderung Tidak Menyakitkan

1. Laser 

Metode ini dilakukan dengan menghancurkan jaringan wasir dengan sinar laser. Keunggulannya, luka lebih kecil, perdarahan minimal, dan pemulihan lebih cepat. 

2. HAL-RAR (Hemorrhoidal Artery Ligation - Recto Anal Repair)

Dilakukan dengan mengikat pembuluh darah yang memberi aliran ke wasir sekaligus memperbaiki jaringan anus yang menonjol. Teknik ini membuat wasir mengecil tanpa dipotong dan biasanya menimbulkan nyeri lebih ringan. 

3. PILA atau Rubber Band Ligation 

Terapi ini menggunakan gelang karet khusus yang dipasang di pangkal wasir untuk menghentikan aliran darah. Setelah beberapa hari, benjolan mengecil dan lepas dengan sendirinya. 

"Prosedurnya cepat, tanpa sayatan, dan pasien bisa langsung beraktivitas kembali," ungkap dr Clement. 

"Pasien kini tidak perlu lagi khawatir, karena kami menyediakan berbagai metode operasi mulai dari minimal invasif hingga operasi konvensional," kata dr Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.

"Semua prosedur dilakukan dengan standar keamanan tinggi dan teknologi terkini untuk memberikan hasil yang optimal," tambahnya.

Gaya Hidup Sehat Perlu Dijalankan bagi Penderita Wasir  

Sebelum disarankan untuk operasi, dokter biasanya akan mengkategorikan wasir sesuai dengan tingkatannya. 

"Misalnya wasir derajat awal (grade 1-2), biasanya cukup ditangani dengan tindakan sederhana atau minimal invasif. Tapi, kalau wasir tingkat sedang hingga berat (grade 3-4), dapat memerlukan tindakan operasi konvensional atau kombinasi dengan teknik modern," papar dr Clement. 

"Semakin berat gejalanya, semakin kompleks pula tindakan yang dibutuhkan. Karena itu, evaluasi dari dokter spesialis bedah sangat penting sebelum menentukan pilihan operasi," tambahnya. 

Bagi sebagian besar pasien, wasir bisa muncul kembali setelah operasi. Namun, hal ini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh gaya hidup setelah tindakan. 

Karena itu, dengan menjaga pola hidup sehat, hasil operasi bisa bertahan lebih lama dan pasien terhindar dari keluhan berulang.

"Perbaikan gaya hidup menjadi kunci penting. Walaupun operasi berjalan dengan baik dan hasilnya maksimal, wasir dapat berulang apabila gaya hidup tidak diperbaiki," ungkap dr Clement.

Dokter Clement menyarankan agar minum air putih 2–3 liter per hari, makan serat secara rutin, serta menghindari makanan yang tidak sehat dipercaya dapat mencegah pelebaran pembuluh darah di area anus.

"Yang paling penting adalah menjaga kebiasaan buang air besar yang sehat, seperti tidak bermain handphone saat di toilet karena dapat memperpanjang durasi buang air besar," sarannya. 

Selain itu, menjaga konsistensi tinja agar tetap agak lunak juga penting, sehingga penekanan atau cedera pada mukosa dan pembuluh darah dapat berkurang.

Topik Menarik