Viral Fenomena Orang Gemuk Minum Obat Diabetes untuk Diet, Dokter: Berbahaya!
JAKARTA, iNews.id - Ramai di media sosial fenomena orang gemuk mengaku rutin mengonsumsi obat diabetes (Ozempic) untuk terapi diet. Apakah aman?
Ya, rupanya banyak orang gemuk yang ingin memiliki tubuh ideal dengan mengonsumsi obat diabetes. Bukan tanpa alasan, obat tersebut diyakini mampu membuat nafsu makan lebih kecil dan membantu mengontrol massa tubuh.
Ozempic, obat diabetes tipe 2, digunakan sebagai obat diet. Obat ini bekerja di tubuh dengan menekan nafsu makan dan memperlambat pengosongan lambung.
Dengan cara kerja yang demikian, beberapa orang beranggapan bahwa diet akan lebih maksimal jika mengonsumsi obat diabetes tersebut.
"Ini jadi alasan Ozempic dipakai untuk obat diet," kata Praktisi Kesehatan dr Dicky Budiman saat dihubungi iNews.id, Minggu (24/8/2025).
Menjadi pertanyaan sekarang, apa saja dampak berbahaya dari menggunakan obat Ozempic untuk diet? Simak pembahasan selengkapnya.
Risiko Berbahaya di Balik Penggunaan Obat Ozempic untuk Diet
Padahal, kata dr Dicky, Ozempic diizinkan beredar di masyarakat oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) hanya untuk pasien diabetes tipe 2.
Karenanya, jika dikonsumsi di luar indikasi apalagi pada orang sehat tanpa diabetes, maka ada beberapa risiko berbahaya penggunaan obat tidak tepat sasaran.
Bahaya yang bisa terjadi antara lain, pada efek akut, orang tanpa diabetes tipe 2 yang mengonsumsi Ozempic untuk diet akan mengalami masalah pada saluran cerna, mual, muntah, diare, hingga hipoglikemia atau kondisi turunnya kadar gula darah secara drastis.
"Selain itu, nyeri perut hebat, memicu pankreatitis akut atau radang pankreas yang masuk dalam kategori kondisi gawat darurat," papar dr Dicky.
Lebih lanjut, efek samping jangka panjang adalah pankreatitis kronis atau meningkatnya risiko kanker pankreas. "Ini masih diteliti, namun ada arah ke sana bahwa penggunaan obat diabetes tipe 2 untuk diet bisa memicu kanker," ungkapnya.
Bahkan, ada potensi menyebabkan gangguan batu empedu, pun gagal ginjal karena dehidrasi berulang.
Tak hanya itu, efek psikologis pun bisa terjadi, misalnya ketergantungan. Orang yang mengonsumsi obat diabetes untuk diet akan sulit mengontrol diri atas obat tersebut, karena sudah sangat ketergantungan.
"Saat berhenti, berat badan cenderung akan naik dan umumnya jauh lebih berat. Ini dapat memicu siklus frustasi, depresi, hingga gangguan makan," kata dr Dicky.
Menjadi catatan di sini bahwa penggunaan obat diabetes untuk diet menurut penelitian menunjukkan bahwa efek memiliki badan proporsional, tidak sesuai ekspektasi.
"Jadi, menurunkan berat badan dengan obat Ozempic bukanlah solusi permanen," terangnya.
"Jika Anda mau tubuh ideal, maka yang harus dilakukan adalah memastikan konsumsi makanan sehat dan bernutrisi secara seimbang, olahraga rutin, manajemen stres yang baik, serta pola tidur yang sehat," saran dr Dicky.










