Eks Jenderal TNI Geram Perwira Terlibat Kematian Prada Lucky: Komandan Harusnya Mengawasi!

Eks Jenderal TNI Geram Perwira Terlibat Kematian Prada Lucky: Komandan Harusnya Mengawasi!

Terkini | inews | Selasa, 12 Agustus 2025 - 16:43
share

JAKARTA, iNews.id - Anggota DPR yang juga purnawirawan TNI Mayjen (Purn) TB Hasanuddin menyesalkan ada perwira yang terlibat dalam kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Menurut dia, komandan seharusnya bertugas mengawasi anak buahnya.

"Seorang perwira berpangkat letnan dua, lulusan Akademi Militer. Masih muda sekali, mungkin umur sekitar 24-25 dan sebagainya, tetapi ikut terlibat. Ini yang saya sesalkan," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

"Karena apa? Komandan itu justru ada di tengah-tengah prajurit, untuk mengawasi, mengendalikan dan memberikan arahan," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, komandan peleton seharusnya mengendalikan anak buahnya di barak. Bukan justru terlibat dalam kejahatan.

"Makanya para perwira letnan dua, letnan satu yang masih muda-muda para perwira remaja itu, harus tinggal bersama prajurit di barak Untuk mengawasi ini. Bukan sebaliknya, malah terlibat dalam sebuah kejahatan bersama-sama," katanya.

Sebelumnya, TNI telah menetapkan 20 prajurit sebagai tersangka kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Dari para tersangka itu, ternyata ada yang berasal dari golongan perwira.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, perwira itu diduga membiarkan bawahannya melakukan kekerasan.

Namun, Wahyu belum bisa merinci lebih jauh pangkat dan identitas perwira tersebut.

"Jadi ada pasal 132, itu artinya militer yang dengan sengaja mengizinkan seorang bawahan atau militer yang lainnya untuk melakukan tindak kekerasan, itu juga akan dikenai sanksi pidana," kata Wahyu di Jakarta, Senin (11/8/2025).

"Karena setiap unit itu kan tentu ada struktur di kita. Ada Komandan Regu, ada Komandan Peleton, ada Komandan Kompi dan setiap prajurit itu punya atasan. Sehingga kalau tadi disampaikan apakah ada leveling itu, tentu harus ada yang bertanggung jawab terhadap kejadian di dalam unitnya," sambungnya.

Topik Menarik