Komentar Mengejutkan Arne Slot usai Liverpool Dihajar Crystal Palace di Community Shield 2025
LONDON, iNews.id - Liverpool harus menelan pil pahit setelah tumbang 2-3 dari Crystal Palace lewat drama adu penalti di ajang Community Shield 2025 di Stadion Wembley, Minggu (10/8/2025) malam WIB. Pelatih The Reds Arne Slot menyebut pertahanan timnya masih rapuh.
Dalam pertandingan yang mempertemukan juara FA Cup (Palace) dengan kampiun Premier League musim lalu (Liverpool), skor imbang 2-2 bertahan selama 90 menit, memaksa pemenang ditentukan lewat babak adu penalti. Sayangnya bagi The Reds, tiga eksekutor mereka gagal menjalankan tugas.
Pertandingan Sengit, Gol Cepat hingga Drama Jelang Bubaran
Liverpool tampil agresif sejak awal. Hugo Ekitike langsung menggetarkan gawang Palace saat laga baru memasuki menit ke-4. Tapi keunggulan itu tak bertahan lama. Jean-Philippe Mateta menyamakan skor dari titik putih di menit ke-17.
Empat menit kemudian, giliran Jeremie Frimpong yang membuat The Reds kembali unggul 2-1. Namun, Ismaila Sarr memaksa skor kembali imbang lewat golnya di menit ke-77.
Palace nyaris membalikkan keadaan di akhir laga. Eberechi Eze memaksa Alisson Becker melakukan penyelamatan luar biasa, sementara Alexis Mac Allister membuat jantung fans berdegup kencang setelah handsball kontroversial yang nyaris berbuah penalti di menit-menit akhir.
Adu Penalti Jadi Mimpi Buruk
Dalam tos-tosan penentu, Palace tampil lebih tenang. Mereka berhasil mencetak tiga gol, sedangkan Liverpool hanya membalas dua. Mohamed Salah, Alexis Mac Allister, dan Harvey Elliott gagal mengeksekusi penalti dengan sempurna, membuat trofi lepas dari genggaman.
Pelatih anyar Liverpool, Arne Slot, menyadari bahwa hasil ini menunjukkan masih adanya pekerjaan rumah besar, terutama di lini belakang. Ia menyoroti hilangnya empat pemain penting musim panas ini Trent Alexander-Arnold, Luis Diaz, Darwin Nunez, dan Caoimhin Kelleher — yang membuat struktur tim harus dibangun ulang.
"Gol pertama terjadi dari penalti, lalu yang kedua dari peluang besar mereka di menit ke-78. Secara umum, tidak banyak peluang karena mereka bertahan rendah," ujar Slot dikutip dari The Guardian.
"Melawan Athletic Bilbao (dalam kemenangan 3-2), kami tak memberi mereka kesempatan sekalipun, atau mungkin satu kans. Namun, kami memberikan mereka dua kesempatan lewat set piece yang juga menjadi bagian besar dari sepak bola, tetapi itu bukan dari open play," tuturnya.
"Mungkin kami perlu sedikit penyesuaian di aspek bertahan," tutur pelatih berkepala plontos itu melanjutkan.
Slot optimistis timnya bisa berkembang seiring waktu, terlebih setelah belanja besar-besaran senilai £265 juta di bursa transfer musim panas. Tapi kekalahan ini menjadi sinyal bahwa adaptasi tak bisa instan.










