Rupiah Hari Ini Ditutup Perkasa, Sentuh Level Rp16.286 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Perkasa, Sentuh Level Rp16.286 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Kamis, 7 Agustus 2025 - 16:27
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS pada perdagangan, Kamis (7/8/2025). Mata uang garuda naik 75 poin atau sekitar 0,46 persen ke level Rp16.286 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut, pihaknya akan mengenakan tarif 100 persen pada semikonduktor impor dari negara-negara tertentu kecuali mereka berinvestasi dalam manufaktur chip Amerika. 

“Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri tetapi memicu kekhawatiran akan gangguan lebih lanjut pada rantai pasokan global dan inflasi yang lebih tinggi,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (7/8/2025).

Trump juga menandatangani perintah, menggandakan tarif AS untuk impor dari India menjadi 50 persen, dengan alasan pembelian minyak Rusia oleh negara tersebut. 

Dalam sebuah unggahan di Truth Social Rabu malam, Trump mengatakan tarif timbal balik akan berlaku pada tengah malam, membuat investor tetap waspada.

Pasar meningkatkan taruhan penurunan suku bunga The Fed untuk bulan September dari ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin mulai memangkas suku bunga paling cepat bulan September, setelah data yang dirilis minggu ini menunjukkan sektor jasa AS melambat pada bulan Juli, menyusul data penggajian nonpertanian yang mengecewakan minggu lalu.

Namun penurunan yang terjadi pada indek dolar AS disebabkan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September tetap berada di sekitar peluang 92 persen, menurut CME FedWatch Tool.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas. 

Pidato terbaru dari para pembuat kebijakan The Fed menunjukkan bahwa bank sentral cenderung memangkas suku bunga, tetapi ketidakpastian tetap ada karena kekhawatiran inflasi yang didorong oleh tarif.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia menurun. Pada akhir Juli 2025 cadangan devisa RI sebesar 152,0 miliar dolar AS, menurun tipis dari posisi pada akhir Juni 2025 yang sebesar 152,6 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Langkah ini merupakan respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.230-Rp16.290 per dolar AS.

Topik Menarik