Contoh Kalimat Objektif dan Subjektif dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Contoh Kalimat Objektif dan Subjektif dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Terkini | inews | Selasa, 29 Juli 2025 - 06:43
share

JAKARTA, iNews.id -  Contoh kalimat objektif dan subjektif sering menjadi materi penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam memahami bagaimana menyampaikan informasi secara tepat dan sesuai konteks. Kalimat objektif dan subjektif memiliki perbedaan mendasar yang harus dipahami agar mampu menggunakannya dengan benar dalam komunikasi sehari-hari, baik lisan maupun tulisan.

Dilansir iNews.id dari buku Agus Trianto, Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII, berikut penjelasan mengenai contoh kalimat objektif dan subjektif.

Kalimat Objektif

Kalimat objektif adalah kalimat yang menyatakan fakta atau informasi yang dapat dibuktikan kebenarannya. Kalimat ini tidak dipengaruhi oleh perasaan, opini, atau pendapat pribadi penulis atau pembicaranya. 

Ciri utama kalimat objektif adalah sifatnya yang netral dan faktual. Contohnya seperti kalimat "Air mendidih pada suhu 100 derajat Celsius" dan "Matahari terbit di timur dan terbenam di barat" yang merupakan pernyataan yang dapat diuji dan dibuktikan melalui fakta ilmiah.


Kalimat Subjektif

Sebaliknya, kalimat subjektif adalah kalimat yang mengandung opini, perasaan, atau pandangan pribadi. Kalimat ini tidak bisa diuji kebenarannya secara objektif karena bergantung pada sudut pandang atau pengalaman individu. 

Contohnya adalah "Hari ini cuacanya sangat indah" atau "Kue buatan nenek memang yang paling enak," yang merupakan pernyataan berdasarkan penilaian pribadi.

Berikut ini beberapa ciri yang membedakan kalimat objektif dan subjektif:

Kalimat Objektif

Mengandung fakta dan data yang bisa dibuktikan.
Bersifat netral dan tanpa pengaruh emosi.
Sering digunakan dalam teks ilmiah, laporan, berita, atau pidato yang membutuhkan keakuratan informasi.
Contoh: "Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia."
Kalimat Subjektif

Mengandung pendapat, perasaan, atau penilaian pribadi.
Sifatnya relatif dan bisa berbeda antar individu.
Sering digunakan dalam esai pribadi, ulasan, atau karya sastra yang membutuhkan ekspresi diri.
Contoh: "Saya merasa lagu ini sangat menyentuh perasaan."
Sebagai bentuk konkret, berikut adalah contoh kalimat objektif dan subjektif yang dapat membantu memperjelas perbedaan keduanya:

Contoh Kalimat Objektif dan Subjektif


Contoh Kalimat Objektif:

Setiap tahun terdiri dari dua belas bulan.
Gajah adalah hewan terberat di darat.
Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
Matahari terbit di timur dan terbenam di barat.
Air mendidih pada suhu 100 derajat Celsius.

Contoh Kalimat Subjektif:

Cuaca hari ini terlalu panas untuk saya.
Menurut saya, gajah terlihat sangat indah.
Saya pikir Jakarta terlalu ramai dan bising.
Secara pribadi, saya suka suasana pagi hari.

Makanan di restoran itu menurut saya sangat lezat.
Penggunaan kalimat objektif sangat penting dalam konteks yang membutuhkan kejelasan dan kebenaran, seperti laporan ilmiah, berita, dan dokumen resmi. Sementara kalimat subjektif sesuai digunakan ketika seseorang ingin menyampaikan perasaan, pendapat, atau nilai estetika dalam tulisan maupun percakapan.

Dalam menulis atau berbicara, mengetahui kapan harus menggunakan kalimat objektif atau subjektif sangat penting. Misalnya, dalam sebuah artikel berita, penggunaan kalimat objektif akan membantu pembaca mendapatkan informasi yang akurat dan tidak bias. Namun, dalam ulasan film atau buku, kalimat subjektif justru dibutuhkan untuk mengekspresikan opini pribadi penulis mengenai kualitas karya tersebut.

Memahami contoh kalimat objektif dan subjektif membantu kita menguasai bagaimana menyampaikan informasi dan opini dengan tepat sesuai kebutuhan komunikasi. Dengan memahami perbedaan dan fungsi keduanya, kita dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif.

Topik Menarik