Strategi dan Mental Kuat Jadi Kunci Comeback Gregoria di Japan Open 2025

Strategi dan Mental Kuat Jadi Kunci Comeback Gregoria di Japan Open 2025

Olahraga | inews | Senin, 14 Juli 2025 - 23:00
share

TOKYO, iNews.id – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, siap kembali ke lapangan bulu tangkis setelah absen cukup lama akibat gangguan vertigo. Turnamen Japan Open 2025 menjadi momen comeback bagi peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 ini. Kesempatan yang dinantikan selama tiga bulan terakhir ini ia sambut dengan antusias dan harapan kuat agar kondisi kesehatannya tetap stabil.


Persiapan Intensif dan Harapan Bebas Vertigo

Setelah melewatkan sejumlah turnamen besar seperti Piala Sudirman dan Indonesia Open 2025, Gregoria akhirnya mulai menjalani pemulihan secara optimal. 

"Selama di Jakarta, Puji Tuhan lancar dan tidak ada gangguan. Yang terpenting, vertigo-nya tidak kambuh walaupun intensitas latihan ditambah, badannya sudah lebih siap," ujarnya dalam keterangan resmi PBSI pada Senin (14/7/2025).

Kondisi tubuh yang semakin membaik tentu menjadi modal utama bagi Gregoria untuk kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya. Vertigo, yang sempat mengganggu konsentrasi dan fisiknya, kini mulai bisa dikendalikan dengan baik.


Adaptasi Cepat di Tokyo Metropolitan Gymnasium

Satu hari sebelum bertanding, Gregoria sudah mulai latihan resmi di Tokyo Metropolitan Gymnasium—arena yang sudah pernah ia kenal. Ia mengaku tak mengalami kesulitan beradaptasi. "Di sini latihan pun saya merasa sudah cukup baik. Tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi karena sudah pernah main di sini," tutur Gregoria.

Pengalaman berlaga di lapangan yang sama membantu mental dan persiapannya agar lebih matang. Ini juga menjadi modal positif menghadapi lawan-lawannya yang tentu sudah siap tempur.

Gregoria akan menghadapi Riko Gunji, tunggal putri tuan rumah Jepang, pada babak pertama. Pertandingan dijadwalkan berlangsung Selasa, 15 Juli 2025 di Tokyo Metropolitan Gymnasium. Lawan yang cukup tangguh ini tentu menjadi tantangan tersendiri, apalagi bagi pemain yang baru kembali usai cedera.

Meski demikian, Gregoria tak gentar dan justru bersemangat membuktikan kualitasnya kembali. Ini menjadi bukti bahwa semangat juang atlet muda Indonesia tetap membara, terutama di panggung internasional berkelas BWF Super 750.

“Sudah cukup lama tiga bulan absen, tapi saya bersyukur Tuhan kasih saya kesempatan untuk bisa kembali di Japan Open,” kata Gregoria. Kesempatan ini menjadi momen pembuktian dirinya pasca masa pemulihan panjang.

Kehadiran Gregoria di turnamen bergengsi ini tidak hanya sebagai comeback semata, tetapi juga sebagai sinyal kuat bahwa atlet Indonesia siap kembali bersaing di level tertinggi dunia.

Japan Open 2025 sendiri merupakan turnamen penting dalam kalender BWF Super 750. Bagi Gregoria, ajang ini menjadi titik balik penting untuk mengembalikan performa terbaik dan persiapan menuju target-target besar berikutnya, seperti Kejuaraan Dunia dan Olimpiade Paris 2028.

Topik Menarik