Hari Pertama Jam Masuk Sekolah 6.30 di Bekasi, Ortu Murid Keluhkan Macet
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mulai menerapkan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB sesuai instruksi Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, Senin (14/7/2025). Akan tetapi, keserentakan ini justru menimbulkan kemacetan di sejumlah titik.
Salah satu orang tua (ortu) murid, Lia (38) mengeluhkan kemacetan yang terjadi di Bekasi pagi ini. Dia mengaku terjebak sejak keluar rumah.
"Wah riweh (ribet) banget, karena biasanya tuh kita udah lama nggak masuk sekolah ya, udah dua minggu lebih libur, tau-tau anak-anak serentak masuk sekolah, kaget banget, sampai gang rumah macet parah nggak bergerak," kata Lia di SDN Bekasi Jaya V, Senin (14/7/2025).
Dia mengatakan semula hanya membutuhkan waktu selama tujuh menit untuk mengantar anaknya ke sekolah saat aturan jam masuk masih pukul 07.00 WIB. Namun hari ini, dia membutuhkan waktu hampir 30 menit untuk sampai ke sekolah.
"Tadi jam 06.05 berangkat sampai sini jam 06.28 lewat, padahal rumah dekat 400 meteran," ucapnya.
Dia menilai penerapan jam masuk sekolah secara bersamaan ini menjadi faktor Kemacetan di Bekasi. Sebab, SD tempat anaknya belajar berdekatan dengan sekolah lain.
"Karena lingkungan sekolah semua ya SMP di sini SD di sini di sana SMP juga jadi barengan masuk jadi macet banget jalan," pungkasnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi menjelaskan alasan mengeluarkan aturan jam masuk sekolah lebih awal. Dia mengatakan aturan itu diberlakukan agar anak sekolah bisa libur pada Sabtu dan Minggu.
“Ini mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru. Masuk sekolah pukul 06.30 adalah bentuk kompensasi dari Sabtu dan Minggu yang libur. Jadi lebih baik dimulai lebih pagi,” kata Dedi dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).
Dia pun mendorong seluruh tugas para murid diselesaikan di lingkungan sekolah. Sehingga murid tidak lagi terbebani pekerjaan rumah.
Dedi menilai waktu di rumah bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan lain seperti mengikuti les musik, belajar bahasa asing, atau membantu orang tua di rumah.
"Semua tugas dikerjakan di sekolah, tidak dibawa pulang. Di rumah, anak-anak harus bisa rileks, membaca buku, berolahraga, atau membantu orang tua," tuturnya.









