Kopdes Merah Putih bakal Layani Simpan Pinjam hingga Jasa Angkutan Logistik
JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyebut Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan mulai beroperasi pada Oktober 2025 mendatang. Terdapat sejumlah jenis usaha mulai dari simpan pinjam, kegiatan perdagangan, hingga jasa angkutan logistik disiapkan.
Ferry berharap, Kopdes Merah Putih dapat mendorong perputaran ekonomi di desa. Sebab, pemerintah melalui perbankan akan mengucurkan hingga Rp5 miliar per koperasi, targetnya ada 80.000 Kopdes Merah Putih yang terbentuk di seluruh Indonesia.
Menurutnya, kehadiran koperasi desa merah putih ini akan bersaing dengan praktik-praktik pinjaman online dan rentenir, hingga memutus calo atau perantara yang kerap banyak mengambil keuntungan dari kegiatan pertanian di desa.
"Desa menjadi tempat maraknya praktik rentenir, pinjaman online, dan menjadi tempat tengkulak, middle man atau perantara yang mengambil terlalu banyak keuntungan dari panjang mata rantai distribusi," ucap Ferry dalam acara Indonesia Digital Economy Forum 2025 yang diselenggarakan oleh BPP HIPMI di Jakarta, Senin (23/6/2025).
Lebih jauh, Ferry menjelaskan ada beberapa jenis usaha yang dijalankan oleh Kopdes Merah Putih, seperti simpan pinjam, yang ditujukan untuk mengurangi potensi masyarakat di desa terjerat pinjaman online atau rentenir ketika membutuhkan uang.
"Kegiatan seperti simpan pinjam ini penting untuk memerangi rentenir pinjaman online, karena rentenir dan pinjaman online ini tidak bisa dilawan dengan fatwa majelis ulama, memang harus dihadapi di lapangan, diberikan alternatif kepada masyarakat untuk tidak meminjam kepada rentenir dan pinjaman online," tuturnya.
Selain itu, Kopdes Merah Putih juga menjalankan kegiatan perdagangan seperti toko yang akan menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Nantinya, Kopdes Merah Putih akan punya toko atau gerai yang menjual kebutuhan bahan pokok.
"Kemudian ada apotek desa, klinik desa, untuk melayani masyarakat di desa yang membutuhkan layanan kesehatan dasar," ujar Ferry.
Tidak hanya itu, koperasi desa merah putih juga akan menjalankan usaha pergudangan yang dilengkapi dengan lemari pendingin. Tujuannya untuk menampung hasil produk pertanian dan peternakan di desa, sehingga bisa bertahan lebih lama sebelum dilepas ke pasar.
Ferry menuturkan, Kopdes Merah Putih juga bakal memiliki usaha di sektor jasa logistik. Setiap koperasi akan dibekali truk pengangkut barang untuk memperlancar arus barang baik untuk keluar maupun masuk desa.
"Koperasi desa ini juga boleh melakukan kegiatan bisnis sesuai dengan potensi desa, misal ada kerajinan, ada yang mau peternakan, boleh, atau ini yang kaitannya dengan digitalisasi dan bitcoin," kata dia.