Perang Iran-Israel Terkini: Serangan Rudal Iran Lukai Belasan Warga di Haifa
JAKARTA, iNews.id - Perang Iran-Israel kembali mencuri perhatian dunia setelah serangan rudal terbaru yang menghantam kota Haifa, Israel, pada Jumat (20/6). Ketegangan yang sudah berlangsung selama lebih dari seminggu ini memasuki fase baru, dengan saling serang antar kedua negara yang berpotensi menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam krisis yang lebih dalam.
Setidaknya 17 orang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. Di antara korban terdapat seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun yang mengalami luka serius akibat serpihan ledakan. Layanan medis darurat segera dikerahkan, dan para korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Rambam di kota pelabuhan Haifa.
Perang Iran-Israel
Otoritas setempat menyebutkan bahwa gedung yang terkena dampak merupakan bangunan tak berpenghuni. Tim penyelamat dan paramedis bekerja cepat memastikan tidak ada korban tambahan. Setelah situasi dinyatakan relatif aman, warga diizinkan keluar dari ruang perlindungan yang sempat diwajibkan sejak awal serangan.
Serangan Balasan Setelah Eskalasi Sebelumnya
Jakarta Future Festival Digelar di TIM Mulai Hari Ini, Rekayasa Lalin Situasional Diterapkan
Serangan yang diluncurkan dari wilayah Iran ini diyakini merupakan bagian dari respons terhadap operasi militer Israel yang menyasar wilayah-wilayah penting di dalam Iran. Dalam beberapa hari terakhir, fasilitas strategis termasuk lokasi produksi rudal dan titik-titik komunikasi di Tehran menjadi target serangan udara Israel.
Salah satu insiden paling mencolok adalah tewasnya seorang ilmuwan nuklir Iran dalam sebuah serangan di distrik Gisha, Tehran. Selain itu, sebuah rumah sakit di ibu kota juga terkena dampak, menyebabkan kerusakan pada enam unit ambulans dan membuat layanan medis terganggu. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa dari pihak sipil di lokasi tersebut.
Gelombang Kecaman dan Protes di Dalam Negeri Iran
Masyarakat Iran menanggapi agresi ini dengan turun ke jalan setelah salat Jumat, menyuarakan solidaritas dan mengecam tindakan yang dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Meski pemerintah Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi yang lebih luas, tanggapan publik mencerminkan semangat kolektif untuk mempertahankan kehormatan dan hak atas pembelaan diri.
Iran sebelumnya telah menyatakan bahwa semua langkah militernya adalah bentuk respons terhadap serangan yang lebih dulu dilakukan oleh pihak lain. Dalam beberapa pernyataan terbuka, Iran menyebutkan bahwa mereka tidak berniat memperluas konflik, tetapi siap mempertahankan diri dari setiap bentuk ancaman terhadap kedaulatan dan keselamatan nasional.
Israel Targetkan Simbol Kekuasaan Iran
Di sisi lain, pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa mereka akan terus melanjutkan operasi militer terhadap “simbol-simbol kekuasaan rezim” Iran, termasuk organisasi Garda Revolusi dan Basij. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi militer yang disebut bertujuan “menekan stabilitas kekuatan musuh dari dalam.”
Kebijakan tersebut menuai beragam reaksi. Beberapa pihak menilai strategi ini berisiko menimbulkan dampak jangka panjang yang tidak hanya merugikan lawan, tapi juga memperburuk kondisi masyarakat sipil dan memperpanjang penderitaan warga yang tidak terlibat langsung dalam konflik.
Kekhawatiran Dunia atas Perang Iran-Israel
Prabowo Terima Telepon dari Donald Trump
Sejumlah negara menyerukan deeskalasi dan meminta kedua pihak menahan diri. Organisasi internasional menyuarakan keprihatinan atas potensi bencana kemanusiaan yang bisa terjadi jika perang berlarut. Pasalnya, selain kerusakan infrastruktur, korban sipil dari kedua belah pihak dikhawatirkan terus meningkat.
Pengamat politik Timur Tengah menyebut bahwa konflik ini tidak bisa dilihat sebagai hitam-putih. Kompleksitas sejarah, geopolitik, dan tekanan domestik di kedua negara memperkuat keyakinan bahwa solusi damai adalah jalan terbaik untuk menghindari dampak berkepanjangan.
Perang Iran-Israel: Jalan Panjang Menuju Perdamaian?
Perang Iran-Israel kini tidak lagi sekadar pertukaran serangan rudal. Eskalasi ini menjadi cerminan dari konflik mendalam yang berakar pada ketegangan ideologi, pengaruh regional, dan ketidakadilan struktural. Meski Iran terus menegaskan bahwa langkah militernya bersifat defensif, situasi saat ini tetap membutuhkan pendekatan diplomatik yang lebih serius.
Dunia tengah menyaksikan babak baru dalam Perang Iran-Israel. Sebuah babak yang tidak hanya menguji ketahanan dua negara, tetapi juga kesanggupan komunitas internasional untuk mencegah krisis global yang lebih besar.