Iran vs Israel, SBY: Perang Dunia III Masih Bisa Dicegah!

Iran vs Israel, SBY: Perang Dunia III Masih Bisa Dicegah!

Terkini | inews | Jum'at, 20 Juni 2025 - 04:03
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons konflik Iran dan Israel yang memanas beberapa hari terakhir. Dia menegaskan Perang Dunia III masih bisa dicegah.

"Perang besar, apalagi Perang Dunia ke-3, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada," ujar SBY dalam unggahan akun X @SBYudhoyono, Kamis (19/6/2025).

Dia menegaskan situasi di Timur Tengah semakin berbahaya imbas konflik kedua negara. Dunia berada di ambang malapetaka apabila perang tersebut tak terkendali.

SBY menyinggung nama lima tokoh yang disebutnya sebagai orang kuat atau strong men. Masa depan dunia dari sisi perdamaian dan keamanan pun, kata dia, berada di tangan kelima strong men tersebut.

Mereka yakni Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping.

Dia berharap kelima pemimpin negara tersebut dikaruniai kearifan jiwa dan kejernihan pikiran oleh Tuhan saat mengambil keputusan dan tindakan.

"Jangan ada salah keputusan dan 'miscalculation' (salah hitung). Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara," ujar dia.

Berdasarkan sejarah, kata dia, banyak peperangan yang berangkat dari ego dan ambisi para pemegang kekuasaan atau power holders. Dari abad ke abad, selalu ada warlike leaders atau pemimpin yang sangat gemar berperang.

"Padahal, sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian dan perdamaian," katanya.

Diketahui, Indonesia bersama 23 negara menerbitkan pernyataan bersama mengecam segala bentuk serangan yang diinisiasi Israel terhadap Iran. Pernyataan bersama tersebut dikeluarkan pada 17 Juni 2025.

Dari dokumen yang dibagikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, pernyataan bersama ini diprakarsai oleh Mesir, merespons meningkatnya eskalasi konflik yang mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah.

Sementara itu, negara yang menandatangani yakni Aljazair, Bahrain, Brunei Darussalam, Chad, Komoro, Djibouti, Mesir, Gambia, Indonesia, Irak, Yordania, Kuwait, Libya, Mauritania, Malaysia, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Turki, Oman, dan Uni Emirat Arab.

Pernyataan bersama ini menandai sikap kolektif negara-negara muslim dan mitra strategis lainnya dalam mendesak penghentian kekerasan dan mendorong solusi diplomatik atas krisis yang tengah berlangsung di Timur Tengah.

Topik Menarik