Kisah Pilu Pria Paruh Baya di Sidoarjo, Hidup Sebatang Kara di Rumah Tak Layak Huni
SIDOARJO, iNews.id – Kehidupan Husen, pria paruh baya asal Desa Klurak Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, penuh dengan tantangan. Dia hidup seorang diri di rumah yang tak layak huni dengan kondisi bangunan yang semakin rapuh dimakan usia.
Dinding, pintu, atap hingga lantai rumahnya telah mengalami kerusakan parah. Atap yang bocor saat hujan semakin memperburuk keadaan, sementara perabotan rumah yang berserakan menimbulkan bau tak sedap.
Sebagai buruh pabrik pencetak alat roti upah yang diterimanya sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk merenovasi rumahnya. Dia telah tinggal di tempat itu selama 40 tahun, sejak ditinggal istrinya yang meninggal dunia pada 2010.
"Sudah 40 tahun di sini. Gaji Rp350.000 per minggu," kata Husen di kediamannya, Rabu (18/6/2025).
Kondisi warga miskin seperti Husen menggerakkan berbagai pihak untuk turun tangan. Polresta Sidoarjo, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, berencana merenovasi 10 rumah tidak layak huni sebagai bagian dari peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli.
Pada kesempatan yang sama, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing menyampaikan, tim telah diterjunkan untuk melakukan survei menentukan warga miskin yang berhak menerima bantuan renovasi. Langkah ini diharapkan dapat membantu mereka mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak dan sehat.
Adanya bantuan ini, diharapkan Husen dan warga miskin lainnya dapat merasakan kehidupan yang lebih baik, serta terbantu dalam menjalani keseharian mereka.
"Kami bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Kodim Sidoarjo melaksanakan program rumah tidak layak huni," kata Kombes Christian.