Marak Kriminalisasi Guru, PGRI Bandung Sebut Alarm Bahaya Dunia Pendidikan

Marak Kriminalisasi Guru, PGRI Bandung Sebut Alarm Bahaya Dunia Pendidikan

Nasional | inews | Selasa, 17 Juni 2025 - 22:06
share

BANDUNG BARAT, iNews.id - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rustiyana menilai banyaknya muncul kriminalisasi guru yang dilaporkan ke polisi jadi alarm bahaya bagi dunia pendidikan.

Menurut dia, dunia pendidikan di era saat ini menghadapi permasalahan yang begitu kompleks. Bukan hanya terkait aktivitas belajar mengajar, tapi juga soal kenakalan murid, bahkan hingga pelaporan guru ke polisi.  

"Dulu kita jarang mendengar ada hal itu (kriminalisasi guru), tapi sekarang kasus itu banyak muncul," ucapnya, Selasa (17/6/2025).

Dia menjelaskan, hal itu menunjukkan jika penghormatan terhadap guru kini semakin terkikis. Sekarang guru tidak lagi dianggap sebagai sosok yang dihormati dan disegani seperti dulu. Sehingga menggugah keprihatinan dari berbagai pihak. 

"Saya berharap kriminalisasi guru tidak terjadi di Bandung Barat, dan itu jadi misi saya selaku Ketua PGRI KBB untuk mengembalikan martabat guru sesuai porsinya," ucap Rustiyana.

Dia mencontohkan, ada beberapa kasus guru di sejumlah daerah mendapat perlakukan tidak sepantasnya dari muridnya. Bahkan ada yang dilaporkan ke ranah hukum oleh orang tua murid karena tidak terima penerapan disiplin pada anaknya.

Adapula guru yang memiliki inovasi tapi tidak mendapat apresiasi. Oleh karena itulah, dirinya akan mencoba mengembalikan harkat dan martabat guru sesuai porsinya. Yakni guru jadi tokoh yang digugu dan ditiru.

Pihaknya bertekad meningkatkan status guru dalam masyarakat, meningkatkan kesejahteraan guru, dan memberikan pengakuan atas jasa-jasa guru. Termasuk membangun persatuan, kerja sama, dan solidaritas guru dan antara anggota PGRI.

Selanjutnya meningkatkan profesionalisme guru, memberikan pelatihan, pengembangan, dan dukungan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka. Serta melindungi guru dari tindakan yang merugikan.

Rustiyana menambahkan, sekarang di PGRI yang aktif ada 8.000 anggota dari total 18 guru di KBB. Masih didominasi guru SD tapi diharapkan ke depan guru SMP dan SMA akan semakin banyak yang  bergabung.

"PGRI juga berkewajiban untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru, baik secara ekonomi maupun non-ekonom. Serta membangun PGRI sebagai organisasi yang mampu berkontribusi positif bagi dunia pendidikan," katanya. 

Topik Menarik