Marko Simic Resmi Tinggalkan Persija dengan Air Mata dan Penyesalan

Marko Simic Resmi Tinggalkan Persija dengan Air Mata dan Penyesalan

Olahraga | inews | Sabtu, 24 Mei 2025 - 09:42
share

JAKARTA, iNews.id – Marko Simic resmi meninggalkan Persija Jakarta. Sang bomber pergi dengan air mata dan penyesalan.

Laga melawan Malut United di Jakarta International Stadium, Jumat (23/5/2025), bukan sekadar penutup musim bagi Persija Jakarta. Itu juga menjadi pertandingan terakhir bagi sang ikon, Marko Simic, yang resmi berpisah dengan klub setelah tujuh tahun penuh cerita.

Masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-64, Simic gagal mencetak gol dalam laga yang berakhir imbang tanpa gol. Tak ada selebrasi, tak ada kemenangan, hanya tatapan kosong dan rasa sedih mendalam dari striker asal Kroasia itu.

"Ini pertandingan kandang terakhir saya bersama Persija, dan sayangnya kami tidak bisa menang. Semua orang kecewa," ujar Simic dalam konferensi pers usai laga.


Perjalanan Panjang Sang Gladiator

Simic bergabung dengan Persija pada akhir 2017 dan langsung mencetak sejarah. Ia menjadi aktor utama di balik gelar juara Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018, serta menyabet gelar top skor Liga 1 2019 dengan 28 gol.

"Enam tahun lebih di sini bukan waktu yang sebentar. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari klub ini. Dukungan dari tim, manajemen, suporter, dan jurnalis… semua akan saya ingat selamanya," ungkap Simic dengan mata berkaca-kaca.


Pertandingan Terakhir yang Gagal Jadi Panggung Perpisahan

Persija sebenarnya tampil dominan di babak pertama, menciptakan sejumlah peluang emas. Namun tak satu pun yang mampu dikonversi menjadi gol. Malut United tampil lebih berani di babak kedua, membuat Persija kesulitan menemukan celah.

"Kalau saja kami mencetak gol lebih dulu, segalanya bisa berjalan lebih mudah. Tapi setelah itu mereka mulai percaya diri dan kami kehilangan kontrol," jelas Simic.

Sebelumnya, Simic sempat meninggalkan Persija pada 2022 untuk bermain di klub Serbia, Radnicki. Namun kerinduan pada Macan Kemayoran membawanya kembali semusim setelahnya. Kini, kepergiannya terasa lebih final, lebih emosional.

Topik Menarik