Reaksi Gibran saat Prabowo Singgung Ijazah Jokowi di Sidang Kabinet Paripurna

Reaksi Gibran saat Prabowo Singgung Ijazah Jokowi di Sidang Kabinet Paripurna

Terkini | inews | Jum'at, 9 Mei 2025 - 19:29
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto menyinggung tudingan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di sidang kabinet paripurna, Senin (5/5/2025) lalu. Sidang kabinet itu turut dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

Putra sulung Jokowi itu tampak menyimak pernyataan Prabowo dengan mimik wajah yang serius. 

Dalam sidang kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara Jakarta Senin kemarin, Prabowo heran ijazah Jokowi dipersoalkan. Padahal, dia menilai Jokowi telah berhasil memimpin Indonesia selama 10 tahun.

"Pak Jokowi berhasil 10 tahun orang suka tidak suka. Masalah ijazah dipersoalkan. Nanti ijazah saya ditanya-tanya, iya kan?" ujar Prabowo.

Sebelumnya, Jokowi sempat menunjukkan ijazah asli mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi ke wartawan. Namun dia melarang wartawan untuk mengambil foto ijazah tersebut.

Ijazah ditunjukkan sesaat sebelum rumah di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, digeruduk sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Ijazah yang ditunjukkan adalah lulusan SDN Tirtoyoso, SMP Negeri 1 Solo, SMA Negeri 6 Solo, dan ijazah lulusan di UGM.

Ijazah Jokowi dari tingkat SD hingga SMA disimpan dalam satu map. Sedangkan ijazah UGM disimpan dalam map tersendiri.

Diketahui, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengusut kasus dugaan ijazah palsu Jokowi. Sebanyak 26 orang saksi telah diperiksa terkait kasus tersebut.

“Telah melakukan interview terhadap saksi sejumlah 26 orang,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).

Djuhandani menambahkan, puluhan saksi itu terdiri atas pengadu sebanyak empat orang, staf Universitas Gajah Mada (UGM) tiga orang, alumni Fakultas Kehutanan UGM delapan orang, Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY satu orang.

“Lalu, Percetakan Perdana satu orang, Staf SMA Negeri 6 Surakarta tiga orang, alumni SMA Negeri 6 Surakarta empat orang, Ditjen Pauddikdasmen Kementerian Diknas RI satu orang, Ditjen Dikti satu orang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, dan KPU DKI Jakarta satu orang,” tuturnya.

Jokowi juga melaporkan lima orang berinisial RS, ES, RS, T dan K ke Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025) lalu. Mereka dilaporkan atas pasal fitnah hingga pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu.

Topik Menarik