Prabowo soal Kondisi Ekonomi Global: Indonesia Tidak akan Mengemis!

Prabowo soal Kondisi Ekonomi Global: Indonesia Tidak akan Mengemis!

Berita Utama | inews | Selasa, 29 April 2025 - 12:27
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto memastikan pintu negosiasi dengan negara lain terus terbuka menyikapi kondisi ekonomi global. Namun, Indonesia tidak akan mengemis kepada negara lain.

Prabowo yakin dengan kekuatan ekonomi Indonesia. Dia percaya Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri.

"Kalau pun mereka tidak membuka pasar mereka kepada kita, kita akan survive, kita akan tambah kuat, kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri, kita tidak akan pernah menyerah, kita tidak akan pernah berlutut, kita tidak akan pernah mengemis, kita tidak akan pernah minta-minta kasihan orang lain, tidak perlu dikasihani bangsa Indonesia, tidak perlu dikasihani," ujar Prabowo dikutip dari tayangan iNews Prime, Selasa (29/4/2025).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan perkembangan terbaru negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) kepada Presiden Prabowo Subianto hari ini, Senin (28/4/2025). Airlangga menyebut, pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi AS dan beberapa pihak lain seperti USTR, Secretary of Commerce, dan National Economic Coincil mendapatkan apresiasi.

Airlangga menjelaskan, surat dari pemerintah Indonesia yang diajukan pada 7 dan 9 April 2025 dinilai komprehensif oleh pemerintah AS. Surat tersebut tidak hanya menyinggung soal tarif perdagangan, namun juga mencakup isu-isu non-tarif serta rencana Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan. 

“Saya laporkan ke presiden bahwa secara prinsip apa yang ditawarkan indonesia dalam bentuk surat yang diajukan tanggal 7 dan 9 mendapat apresiasi dari Amerika, karena surat yang diberikan Indonesia relatif komprehensif, tidak hanya bicara mengenai tarif tapi non-tarif,” ujar Airlangga dalam keterangan pers, Senin (28/4/2025). 

Dalam pembicaraan bilateral, Airlangga juga mengungkapkan rencana investasi perusahaan Indorama sebesar 2 miliar dolar AS di Louisiana, AS untuk proyek blue ammonia. 

Selain itu, isu critical mineral dan permintaan Indonesia untuk mendapatkan tarif ekspor yang setara dengan negara-negara seperti Vietnam dan Bangladesh juga menjadi bagian dari agenda negosiasi. Indonesia berharap mendapatkan equal playing field dalam perdagangan ke AS.

"Amerika melalui USTR menyambut baik keinginan Indonesia untuk terus berdialog. Bahkan, USTR ditugaskan secara khusus untuk melanjutkan perundingan dengan Indonesia," ucapnya. 

Topik Menarik