Apa Arti Allahumma Ballighna Ramadhan? Simak Penjelasannya di Sini!
JAKARTA, iNews.id - Arti Allahumma Ballighna Ramadhan adalah doa yang seringkali kita dengar menjelang Ramadan. Terlepas dari perdebatan mengenai status hadisnya, doa ini mencerminkan harapan seorang Muslim untuk meraih keberkahan bulan suci.
Mari kita telaah makna yang terkandung di dalamnya dan bagaimana kita dapat mempersiapkan diri menyambut Ramadan dengan sebaik-baiknya.
Dilansir dari laman Muslimah, berikut penjelasan mengenai Arti Allahumma Ballighna Ramadhan:
Arti Allahumma Ballighna Ramadhan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki bulan Rajab berdoa:
اللَّهُمَّ بارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وشَعْبَانَ، وبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
(Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya'bana, wa ballighna Ramadhan)
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani). (Catatan: Syaikh Al-Albani rahimahullah menilai dhaif hadis ini dalam kitab Dha’if al-Jaami‘ (4395) dan tidak mengomentarinya dalam kitab Al-Misykaah.)
Terdapat sebuah doa yang dianjurkan untuk dibaca saat memasuki bulan Ramadan, yaitu doa melihat hilal. Namun, penting untuk dipahami bahwa doa ini sebenarnya bersifat umum, berlaku untuk setiap awal bulan Hijriah ketika seseorang melihat hilal, dan tidak terbatas hanya pada bulan Ramadan saja.
الله أكبر اللهم أهله علينا بالأمن والإيمان والسلامة والإسلام , والتوفيق لما تحب وترضى ربي وربك الله
(Allahu akbar, Allahumma ahillahu 'alaina bil amni wal imani was salamati wal islam, wat taufiqi lima tuhibbu wa tardha, Rabbi wa Rabbukallah)
"Allah Maha Besar, ya Allah terbitkanlah bulan sabit itu untuk kami dengan aman dan dalam keimanan, dengan penuh keselamatan dan dalam keislaman, dengan taufik agar kami melakukan yang disukai dan diridhai oleh Rabbku dan Rabbmu, yaitu Allah." (HR. At-Tirmidzi dan Ad-Darimi, dishahihkan oleh Ibnu Hayyan).
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi, Kamis 27 Februari 2025: Arini Hadapi Sosok Misterius
Doa tersebut khusus diucapkan saat seseorang menyaksikan hilal di permulaan bulan. Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak berkesempatan melihat hilal secara langsung, tidak dianjurkan untuk membaca doa tersebut saat memasuki awal bulan. Hal ini selaras dengan penjelasan Dr. Sa’id Al-Qahthani dalam syarh Hisnul Muslim, halaman 262.
Beberapa Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadahan
Selain berdoa, ada beberapa persiapan untuk menyambut bulan suci Ramadan:
Bersyukur dan Memuji Allah SWT
Mengucapkan syukur dan memuji Allah SWT atas dipertemukannya dengan bulan Ramadan adalah wujud pengakuan atas nikmat-Nya.
Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitab Al-Adzkaar menyatakan bahwa dianjurkan bagi siapa saja yang mendapat nikmat atau terhindar dari murka Allah untuk bersujud syukur atau memuji-Nya.
Taufik untuk melaksanakan ketaatan dan kesehatan yang baik merupakan nikmat besar yang menuntut syukur dan pujian kepada Allah SWT.
Bergembira dan Berbahagia
Menyambut Ramadan dengan hati gembira adalah sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang dahulu memberi kabar gembira kepada para sahabatnya tentang kedatangan Ramadan. Beliau bersabda,
جاءكم شهر رمضان, شهر رمضان شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه فيه تفتح أبواب الجنان وتغلق فيه أبواب الجحيم… الحديث
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9, Kamis 27 Februari 2025: Sepinya Terminal Bikin Meresahkan
(Ja'akum shahru Ramadan, shahru Ramadan shahrun mubarakun kataballahu 'alaikum siyamaahu fihi tufattahu abwabul jinani wa tughlaqu fihi abwabul jahim... Al-Hadits)
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu neraka….” (HR. Ahmad).
Demikian pula as-salaf ash-shalih sangat perhatian dan bergembira dengan kedatangan Ramadan.
Membuat Program Ibadah
Menyusun rencana yang jelas untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadan, baik siang maupun malam, sangat dianjurkan. Ini termasuk menyibukkan diri dengan ketaatan dan ibadah, serta memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bertekad Memperoleh Pahala
Berkomitmen dengan sungguh-sungguh untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan serta menyusun jadwal yang teratur untuk beramal saleh. Allah SWT berfirman,
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَهُمْ
(Falau shadaqullaaha lakaana khairal lahum)
“Maka seandainya mereka benar-benar beriman pada Allah, maka sungguh itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad:21)
Mempelajari Ilmu tentang Ramadan
Membekali diri dengan ilmu dan pemahaman tentang hukum-hukum puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadan adalah wajib. Allah SWT berfirman,
فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
(Fas aluu ahlaz dzikri inkuntum laa ta'lamuun)
“Maka bertanyalah pada orang-orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya’:7)
Bertaubat dari Dosa
Bertekad untuk meninggalkan segala dosa dan kejelekan, serta bertaubat dengan sungguh-sungguh dari seluruh dosa yang pernah dilakukan. Allah Ta’ala berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
(Wa tuubu ilallaahi jamii'an ayyuhal mu'minuuna la'allakum tuflihuun)
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Mempersiapkan Jasmani dan Rohani
Mempersiapkan diri secara fisik dan mental dengan membaca buku, tulisan, dan mendengarkan ceramah tentang puasa dan hukum-hukumnya, agar jiwa siap untuk melaksanakan ketaatan di bulan Ramadan.
Mempersiapkan Diri untuk Berdakwah
Mempersiapkan diri untuk berdakwah kepada Allah SWT di bulan Ramadan, melalui berbagai cara seperti menghadiri majelis ilmu, menyebarkan buku-buku dan nasehat, serta menyiapkan "hadiah Ramadan" bagi sesama.
Membuka Lembaran Baru
Menyambut Ramadan dengan membuka lembaran putih yang baru, yang akan diisi dengan taubat, ketaatan, berbuat baik kepada sesama, serta menjadi hamba yang shalih dan bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أفضل الناس أنفعهم للناس
(Afdhalunnaasi anfa'uhum linnaas)
“Seutama-utama manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
Semoga kita dapat menyambut Ramadan dengan persiapan yang matang, seperti tanah kering yang menyambut hujan, seperti orang sakit yang membutuhkan dokter, dan seperti seseorang yang menanti kekasihnya.
“Ya Allah pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan dan terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Demikianlah penjelasan mengenai arti Allahumma Ballighna Ramadhan. Semoga bermanfaat. Wallahu Wa’lam.