Intip Teknologi Sealion 7, BYD Ungkap Gunakan AI DeepSeek Kembangkan Mobil Listrik Pintar 

Intip Teknologi Sealion 7, BYD Ungkap Gunakan AI DeepSeek Kembangkan Mobil Listrik Pintar 

Otomotif | inews | Selasa, 18 Februari 2025 - 07:21
share

JAKARTA, iNews.id - BYD terus mengembangkan kendaraan ramah lingkungan dengan membenamkan teknologi pintar pada deretan kendaraannya. Salah satu model terbaru yang mereka hadirkan di Indonesia adalah Sealion 7. 

Mobil ini meluncur dalam pameran International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 13-23 Februari. Sealion 7 melengkapi empat model New Energy Vehicle (NEV) BYD yang telah mengaspal di Indonesia, yaitu Dolphin, Atto 3, Seal, dan M6.

BYD mengungkapkan, ada tiga teknologi mutakhir yang disematkan pada Sealion 7, yaitu Frequency Selective Damping (FSD), Intelligent Torque Adaption Control (iTAC) dan Inteligent Driving dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Seperti apa ketiga teknologi ini?

Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia, Narendro Bawono Cahyolaksono mengatakan, saat ini ada dua model BYD di Indonesia yang mengemas fitur terlengkap, yaitu Seal Performance dan Sealion 7 Performance.

Frequency Selective Damping

Narendro menjelaskan Frequency Selective Damping (FSD) adalah teknologi suspensi canggih yang dikembangkan BYD. Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan kenyamanan, stabilitas, dan performa berkendara pada kendaraan listrik (EV). FSD dirancang secara otomatis menyesuaikan respons suspensi berdasarkan frekuensi getaran yang diterima dari permukaan jalan.

BYD mengintegrasikan FSD ke dalam sistem suspensi kendaraan mereka dengan menggunakan mekanisme hidrolik atau katup khusus yang dapat menyesuaikan kekakuan (damping rate) suspensi secara dinamis. Berikut adalah prinsip kerjanya.

"FSD membuat kendaraan lebih menempel pada jalan sehingga lebih stabil," ujar Narendro di IIMS 2025, Senin (17/2/2025).

Dia menyebutkan pada frekuensi rendah (seperti goyangan tubuh mobil saat menikung atau berakselerasi), suspensi akan menjadi lebih kaku untuk mengurangi body roll dan meningkatkan stabilitas kendaraan.

Pada frekuensi tinggi (seperti getaran kecil dari permukaan jalan yang tidak rata), suspensi akan menjadi lebih lunak untuk menyerap getaran dan meningkatkan kenyamanan berkendara.

Sistem FSD BYD bekerja secara otomatis tanpa memerlukan input dari pengemudi, sehingga memberikan keseimbangan optimal antara kenyamanan dan performa.

iTAC

Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan performa, efisiensi, dan keamanan kendaraan listrik (EV) dengan mengatur distribusi torsi (torque) secara cerdas ke roda-roda kendaraan.

"Ada perbedaan antara kontrol stabilitas konvensional dengan iTAC di BYD. Dari segi sensor beda, konvensional menggunakan rotasi stasioner, sementara iTAC ikut putaran motor listrik," kata Narendro.

iTAC bekerja secara terus-menerus memantau kondisi berkendara, seperti permukaan jalan, kecepatan, dan akselerasi, untuk menyesuaikan distribusi torsi ke roda secara dinamis. Ini untuk memastikan traksi optimal dan stabilitas kendaraan, terutama di kondisi jalan yang sulit seperti licin atau tidak rata.

"Dengan menyesuaikan torsi secara real-time, iTAC meningkatkan stabilitas kendaraan saat menikung, berakselerasi, atau mengerem. Teknologi ini mengurangi risiko selip atau kehilangan kendali, sehingga meningkatkan keselamatan berkendara," ujarnya.

iTAC menggunakan sensor dan algoritma canggih untuk memantau dinamika kendaraan secara real-time. Sistem ini melakukan penyesuaian instan pada distribusi torsi untuk memastikan performa optimal dalam berbagai kondisi jalan.

Intelligent Driving

Intelligent Driving Technology adalah salah satu inovasi terbaru BYD. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi berkendara. 

Teknologi yang dibenamkan pada Sealion 7 tersebut mencakup berbagai sistem canggih menggunakan sensor, kamera, radar, dan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan pengalaman berkendara lebih pintar dan aman.

BYD mengintegrasikan Intelligent Driving dengan Advanced Driver-Assistance Systems (ADAS), sensor dan kamera, serta Kecerdasan Buatan (AI).

"AI digunakan untuk memproses data dari sensor dan kamera, memungkinkan kendaraan untuk mengenali objek, memprediksi perilaku pengguna jalan lain, dan mengambil tindakan yang sesuai termasuk di malam hari. AI juga membantu dalam pengenalan tanda lalu lintas, pejalan kaki, dan kendaraan lain," kata Narendro.

Dia mengungkapkan untuk model Sealion 7 di China telah menyematkan teknologi mobil otonom DiPilot 100. DiPilot 100 adalah sistem ADAS tingkat tinggi yang menggabungkan teknologi sensor, AI, dan algoritma canggih untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman. 

"Teknologi ini baru digunakan untuk kendaraan di China dan ke depan akan dibawa ke Indonesia," ujarnya.

BYD mengembangkan teknologi DiPilot 100 dengan menambahkan fitur-fitur baru dan meningkatkan kemampuan sistem. Mereka berencana memperkenalkan fitur otonom yang lebih canggih, seperti kendaraan otonom penuh (Level 4 dan Level 5).

Narendro menyebutkan saat ini perusahaan tengah mengembangkan teknologi kendaraan menggunakan AI DeepSeek. Di mana teknologi ini digunakan untuk mempelajari kondisi sekitar sehingga adopsi tekonologi lebih cepat. Di mana mobil ini dapat belajar lebih cepat berpikir seperti manusia.

AI DeepSeek dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem otonom BYD, seperti pengenalan objek, prediksi perilaku pengguna jalan, dan pengambilan keputusan real-time. Dengan algoritma DeepSeek yang canggih, kendaraan BYD dapat lebih akurat dalam mengenali pejalan kaki, kendaraan lain, dan rintangan di jalan

DeepSeek memiliki teknologi AI yang mampu memproses data besar (big data) dengan cepat, sehingga sangat cocok untuk aplikasi di kendaraan otonom. Algoritma DeepSeek yang canggih dapat meningkatkan akurasi dalam pengenalan objek dan pengambilan keputusan.

"Melalui Intelligent Driving Technology, BYD menunjukkan komitmen kami dalam menghadirkan inovasi terdepan di industri otomotif, khususnya dalam era kendaraan listrik dan otonom," ujar Head of Marketing PR and Government Relations BYD Indonesia, Luther Panjaitan. 

Topik Menarik