5 Contoh Cerpen Singkat Beserta Unsur Intrinsiknya dan Ekstrinsiknya
JAKARTA, iNews.id - Contoh cerpen singkat beserta unsur intrinsiknya dan ekstrinsiknya akan dibahas secara mendalam dalam artikel ini. Cerpen, sebagai salah satu bentuk karya sastra, menawarkan keindahan melalui ringkasnya cerita namun sarat akan makna.
Memahami unsur intrinsik dan ekstrinsiknya membantu kita mengapresiasi cerpen secara utuh.
Unsur Intrinsik Cerpen
Perbaiki Sanitasi, Satgas TMMD Kodim 1601/Sumba Timur Bangun RTLH dan MCK Layak untuk Warga
Unsur intrinsik merupakan unsur cerpen yang asalnya dari dalam cerpen itu sendiri. Dalam unsur intrinsik ada beberapa unsur seperti tema, tokoh, penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Berikut penjelasannya:
- Tema: Tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita pada cerpen.
- Penokohan: Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan serta mengembangkan karakter tokoh yang ada di dalam cerita.
- Alur: Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalan cerita.
- Latar: Latar adalah tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
- Gaya Bahasa: Gaya bahasa adalah cara penulis menggunakan bahasa untuk menyampaikan cerita.
- Sudut Pandang: Sudut pandang adalah cara penulis memandang cerita.
- Amanat: Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Sementara itu, unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar cerpen itu sendiri. Contohnya seperti latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, dan nilai yang terkandung di dalam cerpen. Berikut penjelasannya:
- Latar Belakang Masyarakat: Ini merujuk pada kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik di mana cerita dalam cerpen berlangsung.
- Latar Belakang Penulis: Mencakup pengalaman hidup, pendidikan, dan pandangan dunia penulis yang mempengaruhi cara penulisan dan pilihan tema dalam cerpen.
- Nilai yang Ada di Dalam Cerpen: Merupakan pesan moral, etika, atau pelajaran yang ingin disampaikan oleh penulis melalui ceritanya.
Berikut ini contoh cerpen singkat beserta unsur intrinsiknya dan ekstrinsiknya yang dikutip dari buku Menulis Ide Menjadi Cerpen, I Wayan (2020: 11):
5 Contoh Cerpen Singkat Beserta Unsur Intrinsiknya dan Ekstrinsiknya
1.Jejak Langkah Kecil
Satgas TMMD Kodim 1601/Sumba Timur dan Warga Bersinergi Rehab Gedung Ibadah GKS Hanggaroru Desa Kali
Di sebuah desa kecil yang terpencil, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Adi. Adi adalah seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Meski hidup dalam keterbatasan, Adi memiliki semangat yang besar untuk membantu orang lain.
Setiap hari, Adi akan pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar bersama teman-temannya. Suatu hari, mereka menemukan seekor burung kecil yang terluka. Tanpa berpikir panjang, Adi membawa burung itu pulang dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Setelah beberapa waktu perawatan, burung itu sembuh dan terbang bebas ke langit.
Pada suatu hari lain, desa itu dilanda bencana banjir yang besar. Rumah-rumah di sekitar sungai hancur, dan banyak orang kehilangan tempat tinggal mereka. Adi dan neneknya juga terkena dampaknya. Meski demikian, Adi tetap tidak menyerah.
Dengan semangatnya yang besar, Adi meminta bantuan teman-temannya. Mereka bekerja keras, walau hanya dengan alat yang sederhana, untuk membantu membangun kembali rumah-rumah yang hancur. Meski langkah mereka terasa kecil, bantuan mereka membuat perbedaan besar bagi warga desa.
Besok, PSSI Putuskan Nasib Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-20 Gagal di Piala Asia U-20 2025
Saat pekerjaan mereka selesai, warga desa berkumpul dan merayakan keberhasilan mereka. Adi merasa bangga dan bahagia bisa membantu orang lain meskipun dengan keterbatasan yang dimilikinya.
2. Perempuan yang Menulis di Dalam Bus (Anton Kurnia)
Ketika bus berhenti di Manchester, kau terjaga. Langit masih gelap. Mungkin sudah menjelang subuh. Kau tak menyalakan ponsel untuk memastikan waktu. Matamu masih terasa berat oleh kantuk. Saat kau kembali memejamkan mata, terdengar suara lembut perempuan dekat sekali dari samping kirimu, "May I sit here?"
Kau membuka mata dengan enggan. Mencoba tersenyum tipis. "Sure," katamu. Bagaimanapun dia lebih berhak duduk di atas kursi di sampingmu ketimbang ransel hitammu yang sesak oleh buku.
Kau meraih ransel itu dan menaruhnya di bawah kursimu. "Thank you," kata dia seraya duduk tepat di sebelahmu. Padahal, selepas dari stasiun bus Glasgow beberapa jam sebelumnya kau sudah senang bisa menguasai dua kursi paling depan di bagian atas Megabus menuju London itu.
Selintas pandang dia perempuan sebayamu atau lebih tua beberapa tahun, berambut brunette panjang lurus sepunggung. Dia mengenakan rok mini hitam melapisi legging yang tampaknya berwarna ungu atau magenta barangkali. Lalu, kau mencoba meneruskan tidurmu yang sempat terusik....
3. Seorang Gadis yang Meminta Api (Anton Kurnia)
Kau terbangun menjelang Mannheim. "Carmina Burana" gubahan Carl Orff mengentak di telinga. Pagi baru menggeliat. Kau duduk mengantuk di atas bus yang melaju ke timur. Sepanjang jalan melintasi daratan Jerman pepohonan hijau kuning kemerahan musim gugur terhampar. Sebagian telah ranggas. Langit mendung. Kabut mengambang di atas sungai. Terasa sebersit nuansa indah di tengah kemuraman.
Beberapa jam sebelumnya kau duduk di beranda sebuah kafe di St. Michel, di satu kawasan ramai Paris yang kerap disebut Latin Quarter. Usai berjalan-jalan mengelilingi Paris seharian, kau duduk-duduk minum kopi sebelum naik metro menuju Porte Maillot untuk mengejar bus malam terakhir ke Praha.
Saat kau asyik duduk sendiri mengisap kretek seraya menghadapi secangkir kopi di meja, matamu menangkap seorang gadis berambut panjang keluar dari dalam kafe. Di pundaknya tersampir sebuah tas. Kulitnya tak terlalu terang. Rambutnya legam....
4. Garis Batas (Anton Kurnia)
Ada sebuah ruas jalan di kotamu yang lekat di hatimu seperti sisa es krim yang melengket di sela jemari. Di ujung selatan ruas tengah Braga yang kedua sisinya didereti toko-toko antik berjendela kaca lebar dan bangunan kuno berarsitektur art deco, terdapat sebuah kafe tua yang menjual es krim bikinan sendiri. Ke Cafe Canary itulah ibumu mengajakmu pada satu sore cerah yang muram.
Umurmu baru sekitar tiga minggu menjelang genap sepuluh tahun. Tetapi, setahun sebelumnya kau sudah kehilangan ayah. Kanker tulang belakang telah merenggutnya setelah bertempur hebat selama dua tahun sehingga tubuhnya yang subur menyusut menjadi amat kurus di saat-saat terakhir.
Di bangku itu kau duduk menghadapi semangkuk kaca es krim vanila. Sepasang bola matamu yang cokelat menatap mangkuk es krim. Sesekali kau menggaruk tahi lalat di atas bibirmu yang sebetulnya tak gatal. Kau melakukannya hanya karena kau tak bisa mengontrol gerakan itu saat kau gugup atau sedih atau gundah....
5. Tukang Ramal (Agus Noor)
Kita belum lagi genap tiga belas tahun ketika datang ke pasar malam itu. Keramaian dan lampu warna-warni seperti mimpi yang ganjil. Aku pingin gulali, tapi kau mengajakku ke tukang ramal bermata juling. Kau ingin tahu, bagaimana nanti kita mati.
Tukang ramal itu menyeringai menatap kita. "Kalian memang sahabat yang luar biasa," katanya, "karena menyintai perempuan yang sama." Kita masih saling bertatapan, ketika tukang ramal itu menarik tanganku. "Dan kau, kau akan mati karena tabrak lari."
Demikianlah contoh cerpen singkat beserta unsur intrinsiknya dan ekstrinsiknya. Semoga bermanfaat!