Dalil Nisfu Syaban: Memahami Makna di Balik Malam Pertengahan Bulan Istimewa
JAKARTA, iNews.id - Dalil Nisfu Syaban perlu untuk diketahui oleh umat Muslim. Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang memiliki banyak keistimewaan.
Umat Muslim pun banyak melakukan berbagai bentuk ibadah untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban. Seperti sholat sunnah, berdzikir, ataupun membaca ayat suci Al-Qur'an.
Kata "nisfu" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "pertengahan". Sementara itu, Syaban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan Islam. Artinya, Nisfu Syaban merujuk pada malam tanggal 15 Syaban.
Dalil Nisfu Syaban
Ada sejumlah hadis yang membahas tentang keistimewaan Nisfu Syaban, tetapi kualitasnya beragam, mulai dari yang sahih, dhaif, hingga palsu. Berikut ini adalah beberapa hadis yang umum beredar di masyarakat:
Pertama:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
"Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’ (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378).
Keterangan: Hadis ini diriwayatkan dari jalur Ibnu Abi Sabrah, yang berstatus muttaham bil kadzib (tertuduh berdusta). Imam Ahmad dan Ibnu Ma’in menilai Ibnu Abi Sabrah sebagai pemalsu hadis. Hadis ini maudhu’ (palsu).
Kedua:
Riwayat dari A’isyah ra:
فقدت النبي صلى الله عليه وسلم فخرجت فإذا هو بالبقيع رافعا رأسه إلى السماء فقال: “أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله” فقلت يا رسول الله ظننت أنك أتيت بعض نسائك فقال: ” إن الله تبارك وتعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب
"Aku pernah kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku keluar, ternyata beliau di Baqi, sambil menengadahkan wajah ke langit. Nabi bertanya; “Kamu khawatir Allah dan Rasul-Nya akan menipumu?” (maksudnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam nisfu syaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb.”
Keterangan: Hadis ini diriwayatkan At-Turmudzi dan Ibn Majah. Imam Bukhari menilai hadis ini dhaif karena Yahya tidak mendengar dari Urwah, dan Hajjaj tidak mendengar dari Yahya. Ibnul Jauzi mengutip Ad-Daruquthni yang menyatakan sanad hadis ini goncang dan tidak kuat. Namun, Al-Albani menshahihkan hadis ini karena memiliki banyak jalur yang saling menguatkan.
Ketiga:
Hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari ra:
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Top 11 Indonesian Idol XIII: 11 Kontestan Terbaik Siap Menggebrak Babak Spektakuler Show 4!
Keterangan: Hadis ini memiliki banyak jalur dan diriwayatkan dari beberapa sahabat. Imam Al-Albani menshahihkan hadis ini dan memasukkannya dalam Silsilah Ahadits Shahihah karena memiliki banyak jalur yang saling menguatkan.
Meskipun demikian, ada juga ulama yang menilai hadis ini dhaif, dan bahkan menyimpulkan semua hadis tentang keutamaan Nisfu Syaban sebagai hadis dhaif.
Demikian ulasan mengenai dalil Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat!